Salin Artikel

Jejak Kombes Budhi Herdi Tangani Kasus Brigadir J, Kini Dicopot sebagai Kapolres Jaksel

Ada sembilan anggota Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Selatan yang dimutasi ke Pelayanan Markas (Yanma) Polri karena diduga tidak profesional dalam penanganan kasus penembakan Brigadir J.

Mutasi sembilan perwira Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Selatan tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Nomor ST/1751/VIII/Kep./2022 yang terbit pada Senin (22/8/2022).

"(Surat telegram) ditandatangani oleh As SDM (Asisten Sumber Daya Manusia) atas nama Kapolri," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Nurul Azizah, Selasa (23/8/2022).

Salah satu anggota Polri yang dimutasi yakni Kombes Budhi Herdi Susianto yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Selatan.

Sebelum dimutasi, jebolan akademi kepolisian tahun 1996 itu telah lebih dahulu dinonaktifkan dari jabatannya pada 20 Juli 2022.

Kini, Kombes Budhi Herdi telah ditempatkan di tempat khusus.

Saat menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Selatan, Budhi memberikan pernyataan soal kematian Brigadir J.

Budhi saat itu menyebut Brigadir J tewas akibat baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo, Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, pada 8 Juli 2022.

Budhi menyampaikan keterangan itu tiga hari setelah peristiwa terjadi.

Pernyataan lengkap Budhi soal kasus Brigadir J

Kronologi versi Budhi

Budhi saat itu menjelaskan, Brigadir J tewas dalam baku tembak sekitar pukul 17.00 WIB.

Menurut Budhi, aksi tembak menembak itu dipicu karena Brigadir J diduga melecehkan Putri Candrawathi, istri Irjen Ferdy Sambo.

Saat itu, kata dia, Putri Chadrawathi sedang tertidur setelah tiba di rumah usai melakukan perjalanan dari luar kota.

"Karena lelah mungkin pulang dari luar kota, ibu sempat tertidur. Pada saat itu, tidak diketahui oleh orang lain, Brigadir J masuk dan kemudian melakukan pelecehan terhadap ibu," ujar Budhi.

Tindakan asusila Brigadir J, kata Budhi, saat itu ketahuan oleh istri Ferdy Sambo yang terbangun dari tidur lalu berteriak meminta tolong.

"Pada saat ibu (istri Kadiv Propam) tertidur, lalu terbangun dan kaget, kemudian menegur saudara J. Saudara J membalas, 'diam kamu!' sambil mengeluarkan senjata yang ada di pinggang," kata Budhi.

Menurut Budhi, teriakan Putri Chandrawathi membuat Bharada E datang menghampiri pusat suara.

"Saudara E datang menanyakan yang terjadi, bukan dijawab tapi dilakukan penembakan oleh saudara J," kata Budhi.

Jumlah tembakan

Saat itu Bharada E disebut membalas tembakan sebanyak 5 kali ke arah Brigadir J. Lima tembakan tersebut tepat sasaran mengenai bagian tubuh Brigadir J.

"Tembakan (Brigadir J) tidak mengenai saudara E, hanya mengenai tembok," ucap Budhi.

Budhi juga menjelaskan jenis senjata yang digunakan oleh Brigadir J dan Bharada E dalam aksi baku tembak.

Budhi mengungkapkan, kala itu Brigadir J menggunakan senjata api jenis HS dengan magasin berisi 16 peluru, sedangkan Bharada E menggunakan senjata api Glock dengan magasin berisi 17 peluru.

Penyidik menyita dua senjata yang digunakan oleh Brigadir J dan Bhrada E saat olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Kami menemukan di TKP bahwa barang bukti yang kami temukan tersisa dalam magasin tersebut 12 peluru, artinya ada 5 peluru yang dimuntahkan," kata Budhi.

"Sedangkan saudara J itu kami menemukan dan mendapatkan fakta yang bersangkutan menggunakan senjata jenis HS 16 peluru di magasinnya, dan kami menemukan tersisa 9 peluru yang ada di magasin," imbuh dia.

Kamera CCTV mati

Selain itu, Budhi mengatakan, kamera CCTV yang berada di rumah Irjen Ferdy Sambo dalam kondisi rusak sehingga tidak dapat merekam detik-detik peristiwa itu terjadi.

Kamera CCTV itu disebut rusak sejak dua minggu sebelum baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E.

"Kami juga mendapatkan bahwa di rumah tersebut memang kebetulan (kamera) CCTV rusak. Rusak sejak dua minggu lalu, sehingga tidak dapat kami dapatkan," ucap Budhi.

Baku tembak hanya rekayasa

Atas hasil penyelidikan Polres Jaksel, pihak keluarga Brigadir J menilai ada kejanggalan dalam kronologi dan penjelasan yang disampaikan polisi soal kematian Brigadir J.

Sebab, pihak keluarga menemukan sejumlah luka lain selain luka tembak di tubuh jenazah Brigadir J.

Mabes Polri yang mengambil alih penyelidikan kasus tersebut belakangan mengatakan bahwa baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E tidak pernah terjadi.

Aksi baku tembak itu hanya rekayasa atau skenario yang dibuat Irjen Ferdy Sambo.

Kejadian sebenarnya, Brigadir J tewas ditembak oleh Bharada E atas perintah Ferdy Sambo. Sambo disebut juga ikut menembak Brigadir J.

Mabes Polri telah menetapkan Ferdy dan Bharada E sebagai tersangka pembunuhan berencana Brigadir J.

Selain itu, ada tiga tersangka lain dalam kasus ini, yakni Putri Candrawathi, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf.

Puluhan anggota Polri yang diduga terlibat dalam skenario Sambo atau tidak profesional dalam menangani penyelidikan kasus Brigadir J telah dimutasi ke Yanma Polri. Di antara mereka, ada yang ditempatkan di tempat khusus.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/23/20545391/jejak-kombes-budhi-herdi-tangani-kasus-brigadir-j-kini-dicopot-sebagai

Terkini Lainnya

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke