JAKARTA, KOMPAS.com - Korban kebakaran di Jalan Simprug Golf II, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, melakukan aksi protes karena banyaknya orang yang datang ke lokasi tetapi hanya membuat konten.
Beberapa pegiat media sosial yang datang disebut hanya mengambil foto dan video keberadaan rumah makan atau warteg yang tetap berdiri kokoh meski bangunan di sekitarnya sudah luluh lantak dilalap api.
"Banyak yang datang langsung ke situ. foto video, bukan nengok ke pengungsian malah pada ke situ," ucap Narso, salah satu warga setempat yang rumahnya habis terbakar.
"Dibuat konten di tengah musibah, ngapain," sambungnya.
Aksi protes warga itu dilakukan dengan mencorat-coret Warteg Pesona Dua Putri.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, Senin (28/8/2022), dinding warteg itu sudah dipenuhi coretan.
Bahkan, beberapa coretan tersebut bertuliskan kalimat bernada keras.
Menurut Narso, hampir setiap hari setelah kejadian, warteg itu kerap disorot oleh YouTuber untuk dibuat konten.
Namun, kata Narso, sejumlah YouTuber yang datang ke lokasi tidak pernah menyoroti dampak lain kebakaran, seperti keberadaan pengungsi.
Warga berharap pegiat media sosial yang kerap datang dan melihat coretan di warteg tersebut bisa sadar bahwa para korban kebakaran yang kini tinggal di pengungsian amat membutuhkan bantuan.
Kebakaran melanda permukiman warga di Jalan Simprug Golf 2 pada Minggu (21/8/2022).
Total ada 398 jiwa dari 133 KK yang terdampak dalam insiden kebakaran yang menghanguskan sekitar 100 rumah.
Usai kebakaran hebat itu, sebuah video viral menunjukkan warteg disana masih tegak berdiri di antara sejumlah bangunan yang hangus dilalap api.
Perwira piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan, Deni Andreas, mengungkap penyebab warteg tersebut tidak terbakar.
Deni menyebut, kompartemenisasi menjadi salah satu faktor warteg di Jalan Simprug Golf II, Grogol Selatan itu tak dilalap api.
"Karena terkompartemenisasi jadi terlindungi dari potensi rambatan api. Coba lihat bangunan yang melindungi warteg itu bagaimana konstruksi bangunannya," kata Deni dilansir dari Antara, Kamis (25/8/2022).
Deni menjelaskan, ilmu kompartemenisasi kebakaran merupakan batas atau pemisahan bangunan berdasarkan tingkat ketahanan terhadap api pada bangunan.
Adapun bangunan warung bernama "Warung Brebes Pesona Dua Putri" itu terbuat dari bata ringan atau hebel di semua sisi rumahnya yang sifatnya menahan api.
Berbeda dengan rumah di sekelilingnya yang kebanyakan memakai bahan semi permanen seperti triplek atau kayu.
(Penulis: Muhammad Isa Bustomi | Editor: Irfan Maullana)
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/29/15074661/korban-kebakaran-simprug-protes-kami-jadi-konten-di-tengah-musibah