Salin Artikel

Permukiman di Cakung Dilalap Api, 150 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran melanda permukiman padat penduduk di Jalan Swadaya PLN, RT 013 RW 002 Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, pada Senin (29/8/2022) dini hari.

Api diduga berasal dari salah satu rumah, kemudian menjalar saat warga sedang terlelap.

"Warga yang sedang tertidur lalu terbangun karena melihat api di bagian tengah permukiman. Api sudah membesar," kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Gatot Sulaeman, Senin.

Petugas damkar yang mendapat laporan kebakaran pukul 03.24 WIB segera menuju lokasi. Namun, akses ke lokasi yang sulit, ditambah sumber air yang jauh, membuat proses pemadaman baru berakhir pukul 07.13 WIB.

150 jiwa kehilangan tempat tinggal

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, setidaknya 40 rumah milik warga ludes terbakar.

"Ada kurang lebih 54 keluarga yang terdampak, atau 150 jiwa," kata Lurah Jatinegara Slamet Sihabudin saat dikonfirmasi, Senin.

Dari 150 jiwa itu, sembilan di antaranya balita, lalu ada lima lansia dan 30 pelajar.

Dua posko pengungsian pun didirikan di sekitar lokasi, masing-masing dari Dinas Sosial DKI dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI. Namun, dua posko itu dinilai masih kurang.

"Kami minta dua tenda lagi. Jadi kami butuh empat tenda," kata Ketua RT 013 Jatinegara Insuwandi di lokasi, Senin.

Insuwandi menuturkan, para korban juga membutuhkan psikologis akibat musibah tersebut.

"Apalagi harta benda terbakar, pasti ada lah tekanan jiwa psikologis. Ya harapan kami dari pihak-pihak yang terkait itu bisa membantulah," ujar Insuwandi.

Insuwandi mengatakan, pendampingan psikologis itu dibutuhkan, khususnya bagi korban yang masih anak-anak. Selain itu, warga juga berharap penggantian dokumen kependudukan yang hangus bisa dipermudah.

"Kayak KTP, SIM, ijazah, surat tanah, pasti udah ada yang terbakar. Jadi dari pihak terkait tolong dibantu, terutama untuk Sudin Dukcapil. Kami berharap semoga nantinya diberikan kemudahan untuk mengurus berkas-berkas dokumen pribadi," kata Insuwandi.

Posko pengungsian disiagakan

Posko pengungsian akan disiagakan selama tujuh hari, sembari warga menunggu kepastian mengenai tempat tinggal sementara.

"Posko disiagakan selama tujuh hari. Tenda sudah didirikan dan bantuan sudah mulai didistribusikan," ujar Kepala Seksi Perlindungan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Suku Dinas Sosial Jakarta Timur, Ridwan, Senin kemarin.

Ridwan memastikan, bantuan makanan juga mulai didistribusikan ke para korban.

"Untuk makanan siap saji kami siapkan 150 boks, untuk satu kali makan (pagi). Disediakan selama tujuh hari juga. Sementara makan siang dan malam disediakan Palang Merah Indonesia (PMI)," kata Ridwan.

Dugaan penyebab kebakaran

Kebakaran tersebut diduga akibat korsleting atau hubungan arus pendek listrik. Gatot Sulaeman mengatakan, api bersumber dari salah satu rumah warga.

"Asal api di belakang pompa (air). Diduga (korsleting) listrik, karena warga sedang tidur lelap ya. Dari bagian tengah permukiman ada api langsung membesar," ujar Gatot, Senin kemarin.

Dugaan itu diperkuat usai empat petugas dari tim Investigasi dan Laboratorium Kebakaran Dinas Gulkarmat DKI mendatangi lokasi.

Salah satu petugas tim tersebut, Darmanto mengatakan, api diduga berasal dari korsleting kabel di salah satu rumah warga.

"Kami menduga dari bukti yang ada, mengarah adanya overload jaringan listrik di salah satu rumah korban," kata Darmanto di lokasi.

Di lokasi, tampak kabel-kabel itu terkelupas dan muncul bulir-bulir tanda kelebihan muatan listrik.

"Ada buliran pada kabel. Seperti titik air. Itu indikasi adanya overload," ujar Darmanto.

Tim Investigasi dan Laboratorium Kebakaran Dinas Gulkarmat DKI tidak mengambil sampel apapun dari lokasi. Namun, hasil pengamatan sementara itu akan mereka koordinasikan dengan warga.

"Hanya pembelajaran bagi korban dan jangan terulang kembali di lingkungan sini," kata Darmanto.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/30/06244801/permukiman-di-cakung-dilalap-api-150-jiwa-kehilangan-tempat-tinggal

Terkini Lainnya

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke