JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1, Eva Chairunisa mengatakan, warga sudah membersihkan lokalisasi Gunung Antang sebelum penertiban, pada Selasa (30/8/2022).
Sebab, tidak ditemukan minuman keras (miras) atau alat kontrasepsi saat pembongkaran lokalisasi di Palmeriam, Matraman, Jakarta Timur, itu.
"Sejak SP 2 (surat penertiban kedua), warga lokalisasi sudah membersihkan miras dan lain-lain. Kalau pas SP3, warga lokalisasi masih tiduran di sini," kata Eva, saat ditemui di lokasi, Senin.
PT KAI selaku pemilik lahan melakukan penertiban bersama unsur tiga pilar Pemerintah Kota Jakarta Timur mulai pukul 08.30 WIB.
Sekitar 120 bedeng dihancurkan. Namun, bedeng-bedeng itu sudah kosong. Tidak ada miras, alat kontrasepsi, atau narkotika yang ditemukan di lokasi.
Pembongkaran dilakukan setelah warga lokalisasi tidak menggubris permintaan PT KAI untuk membongkar lapak secara mandiri.
Sebelumnya, PT KAI telah melayangkan SP 1 hingga 3, tetapi lokalisasi liar itu masih beroperasi.
Adapun warga mendesak lokalisasi Gunung Antang ditutup imbas penyerangan yang terjadi di Jalan Kemuning, RT 005 RW 001, Kelurahan Rawa Bunga, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.
Setidaknya, penyerangan di wilayah RW 001 Rawa Bunga terjadi dua kali, yakni pada Minggu (12/6/2022) dan Senin (13/6/2022) dini hari.
Empat warga terluka dan satu rumah rusak akibat dilempari batu saat penyerangan Minggu dini hari.
Sementara itu, pada saat penyerangan lanjutan, yakni Senin dini hari, warga mendengar suara tembakan lebih dari tiga kali.
Salah satu peluru menembus rolling door dan kaca etalase milik warga. Pelaku penyerangan diduga berasal dari lokalisasi tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/30/10482031/tak-ditemukan-miras-saat-pembongkaran-lokalisasi-gunung-antang-kai-sudah