BOGOR, KOMPAS.com - Gelombang aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Kota Bogor, Jawa Barat, terus berlanjut.
Usai massa dari Forum Komunikasi Umat Islam Bersatu (FKUIB) menggelar demo di depan Gedung DPRD Kota Bogor siang tadi, kali ini giliran massa dari BEM Universitas Djuanda (Unida) Bogor melakukan aksinya di dekat Pintu III Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (7/9/2022).
Di tengah guyuran hujan, massa terus berteriak dan berorasi.
Sebelum tiba di Pintu III Istana Kepresidenan Bogor, massa terlebih dulu berkumpul di kawasan Tugu Kujang dan melakukan aksi long march dengan mendorong motor sebagai simbol penolakan kenaikan harga BBM.
Tampak kawat berduri juga dipasang untuk mengantisipasi peserta demo dari kelompok mahasiswa menerobos masuk.
"Kami melakukan perlawanan terhadap kenaikan harga BBM. Dampak Ini dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, dari pelajar, mahasiswa, sampai emak-emak," kata salah satu mahasiswa yang melakukan orasi.
Kepolisian Resor Bogor Kota mencatat gelombang aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM akan berlangsung hingga Jumat mendatang.
Wakil Kepala Polresta Bogor Kota Ajun Komisaris Besar Ferdy Irawan mengatakan, unjuk rasa tersebut dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat, khususnya mahasiswa.
"Kita mencatat setiap hari ada terus unras (unjuk rasa, red). Ini bakal berlangsung sampai hari Jumat," kata Ferdy.
Ferdy menyampaikan, tuntutan yang disampaikan oleh pengunjuk rasa masih seputar protes atau penolakan terhadap kenaikan harga BBM.
Untuk mengantisipasi jalannya aksi unjuk rasa hingga Jumat mendatang, sebanyak 600 personil gabungan TNI-Polri bakal disiagakan.
"Kita siap mengamankan. Personil akan kita sesuaikan dengan ekskalasi massa yang turun," sebut Ferdy.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/07/16395641/ada-demo-tolak-kenaikan-harga-bbm-di-depan-istana-kepresidenan-bogor