Salin Artikel

Ditolak Warga, Pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah di Nusa Loka BSD Diminta Dihentikan Sementara

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pembangunan tempat pengelolaan sampah reduce, reuse, recycle atau TPS3R di Nusa Loka BSD City, Tangerang Selatan, menuai penolakan dari warga sekitar lingkungan.

Rencananya, TPS3R akan dibangun di Sektor XIV-5 Nusa Loka BSD City, Kelurahan Rawa Mekar Jaya, Serpong, (Tangsel).

Menanggapi itu, Anggota DPRD Kota Tangsel Alexander Prabu meminta pengelola program kota tanpa kumuh (Kotaku) yang dicanangkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menghentikan sementara pembangunan.

Ia juga mendesak pihak pengelola segera melakukan mediasi dengan warga sekitar.

Terutama dengan pemerintah setempat, mulai dari tingkat RT/RW hingga camat.

Harapannya dari pertemuan itu nanti diperoleh suatu mufakat yang tidak merugikan pihak manapun.

Ketua RW 007 Sektor XIV-5 Nusa Loka, Muslim, menyambut baik aspirasi tersebut.

Rencananya, ia akan meneruskan permintaan warga kepada pihak pengelola untuk menghentikan pembangunan sementara.

"Nanti kita bicarain (mediasi), untuk sementara dihentikan dulu. Sambil meminta untuk bertemu hari Sabtu di Kelurahan Rawa Mekar Jaya," kata Muslim.

Adapun pihak yang akan diundang menghadiri mediasi tersebut yaitu dari pengelola program Kotaku dan pengurus RT/RW setempat sebagai perwakilan warga.

Sebelumnya, Lurah Mekar Rawa Jaya M Eddy berharap pihak terkait segera melakukan mediasi.

"Kita cari solusi yang terbaik. Inginnya dipertemukan dulu untuk mediasi dicarikan solusi," kata Eddy.

Mediasi dinilai penting lantaran pembangunan tersebut menuai penolakan dari warga setempat.

Seorang warga inisial N mengaku belum ada sosialisasi dari pihak berwenang terkait pembangunan TPS3R itu.

"Saya menolak karena untuk apa program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku). Buat limbah kok di permukiman. Saya pikir sudah pada setuju, ternyata tetangga pada menolak, jadi saya turut menolak juga," ujar dia.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com di lokasi, terdapat bangunan posyandu di sebelah lokasi pembangunan.

Selain itu, letak TPS3R juga dekat dengan sungai. Warga khawatir terjadi pencemaran aliran sungai dan sulit dilokalisasi apabila terjadi kebocoran limbah.

Di sekitar TPS3R juga terpasang spanduk penolakan yang bertuliskan, "Kami warga RT 5 menolak pembangunan tempat pengelolaan sampah".

Warga lainnya, A, menuturkan lokasi pembangunan TPS3R merupakan lahan fasilitas umum yang selayaknya dijadikan ruang terbuka hijau (RTH).

"Warga tidak dimintai pendapat dan tidak ada persetujuan untuk pembangunan sesuai prosedur dan aturan yang berlaku," jelas A.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/07/21232511/ditolak-warga-pembangunan-tempat-pengelolaan-sampah-di-nusa-loka-bsd

Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke