Salin Artikel

Rumah DP Rp 0 Ditujukan bagi Warga dengan Gaji UMP hingga Rp 15 Juta

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, rumah down payment (DP) Rp 0 ditujukan untuk warga berpenghasilan antara upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta hingga Rp 15 juta per bulan.

Hal itu ia sampaikan ketika meresmikan hunian DP Rp 0 di Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur, pada Kamis (8/9/2022).

Menurut dia, warga Ibu Kota yang tengah mencari rumah terbagi ke dalam kelompok berbeda-beda.

"Ada (kelompok warga) yang (berpenghasilan) di bawah UMP. Mereka jelas tidak bisa bayar kredit, karena itu disiapkan pola rusunawa (rumah susun sederhana sewa)," kata Anies saat memberikan sambutan.

Kemudian, warga berpenghasilan antara UMP hingga Rp 15 juta tergolong sebagai target rumah DP Rp 0.

"(Golongan) kedua, mereka yang (berpenghasilan) di atas UMP, tapi tidak cukup untuk bisa menabung untuk punya DP. Nah, kelompok ini yang kemudian disiapkan program DP Rp 0," urai dia.

Menurut Anies, golongan itu termasuk segmen yang paling kesulitan ketika mencari hunian. Sebab, mereka masih belum bisa menyewa uang kepada bank untuk mencicil rumah.

Namun, dari segi ekonomi, golongan itu disebut termasuk berekonomi menengah ke atas.

Karena itu, menurut dia, program DP Rp 0 disiapkan untuk warga berpenghasilan UMP hingga Rp 15 juta.

"Ini yang membuat mengapa program hunian DP Rp 0 itu unik karena dia masuk menggunakan mekanisme pasar. Itu ada yang komersial, transaksi, tapi juga ada peran pemerintah di situ," kata Anies.

"Pemerintah mengintervensi untuk berikan dukungan berupa down payment," sambung dia.

Anies melanjutkan, golongan ketiga merupakan warga yang berpenghasilan di atas Rp 15 juta.

Mereka termasuk warga yang mampu membeli apartemen atau jenis hunian lainnya dengan menyewa uang ke bank.

"Bagi yang sudah punya daya beli, berpenghasilan di atas Rp 15 juta per bulan, mereka bisa ke bank, bisa cari financing," katanya.

Anies meresmikan hunian dengan nama "Jakhabitat Dp 0 Rupiah Cilangkap" itu sekitar pukul 09.30 WIB.

Hunian itu memiliki 1.348 unit.

Anies mengingatkan calon penghuni rusun tersebut untuk saling akur.

Menurut dia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta hanya bertanggung jawab untuk membuat hunian (house).

Namun, calon penghuni turut bertanggung jawab untuk menjadikan rusun itu sebagai kediaman (home).

"Untuk calon penghuni, saya berpesan, kami pemerintah bisa bangun house, tetapi yang bisa buat ini jadi home itu bapak ibu sekalian. (Menjadikannya) rumah (yang) nyaman, guyub, seperti namanya itu tanggung jawab bapak ibu," ujar Anies.

Untuk diketahui, terdapat sejumlah tipe hunian di Jakhabitat Dp 0 Rupiah Cilangkap.

Salah satunya, hunian tipe dua kamar tidur dengan luas 34,4 meter persegi dan memiliki daya listrik 1.300 VA.

Kemudian, hunian tipe studio dengan luas 23,8 meter persegi dan memiliki daya listrik 1.300 VA.

Pantauan Kompas.com, rusun itu memiliki tiga warna, yakni krem, coklat, dan abu-abu.

Sisi depan rusun tersebut menghadap ke utara. Terdapat lobi utama yang cukup luas di rusun itu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/08/13595621/rumah-dp-rp-0-ditujukan-bagi-warga-dengan-gaji-ump-hingga-rp-15-juta

Terkini Lainnya

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke