Berdasarkan rapimgab tersebut, ada tiga nama yang terpilih dan bakal disetor ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Berikut rangkuman berita soal pemilihan ketiga nama tersebut:
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi berujar, ketiga nama yang dimaksud adalah Sekretaris Daerah DKI Jakarta Marullah Matali, Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Bahtiar, dan Kepala Sekretariat Kepresidenan Heru Budi Hartono.
"Jadi nama yang tersaring untuk disetorkan ke kemendagri adalah Heru, Marullah, ketiga Bahtiar," tutur Prasetyo.
Ia kemudian bertanya apakah anggota DPRD DKI Jakarta menyetujui ketiga nama itu untuk disetorkan ke Kemendagri.
"Setuju?" tanya Prasetyo kepada para anggota yang hadir.
"Setuju," jawab para anggota.
Prasetyo kemudian mengetuk palu sebagai tanda keputusan sudah bulat.
Distribusi nama
Saat rapimgab itu, hampir semua Fraksi DPRD DKI Jakarta mengusulkan tiga nama yang sama sebagai calon.
Dalam rapimgab, Prasetyo membacakan satu per satu tiga usulan dari sembilan fraksi legislatif Jakarta.
Hasilnya, sembilan fraksi sama-sama mengusulkan nama Marullah Matali dan Heru Budi Hartono.
Kemudian, nama Bahtiar diusulkan enam kali.
Sementara itu, nama Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan Bidang Informasi dan Komunikasi Politik Juri diusulkan tiga kali.
Dengan demikian, tiga nama calon Pj Gubernur DKI yang disetor ke Kemendagri adalah Marullah, Heru, dan Bahtiar.
Dikirim hari ini
Prasetyo menyatakan, hasil rapimgab berupa tiga nama itu akan disetor ke Kemendagri pada Rabu ini.
"Tadi sudah saya tanda tangani, besok (hari ini) akan dikirimkan ke Kemendagri," sebutnya.
Ia menilai, ketiga nama tersebut sudah sesuai dengan kriteria Pj Gubernur DKI karena latar belakang masing-masing.
Politisi PDI-P itu menuturkan, meski berasal dari jajaran kementerian, Bahtiar pernah menjabat Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Kepulauan Riau.
Kemudian, Marullah pernah menjadi Wali Kota Jakarta Selatan dan Heru pernah menjadi Wali Kota Jakarta Utara.
"Saya rasa (tiga nama itu) mumpuni (menjadi Pj Gubernur DKI). Tinggal kami serahkan ke Pak Menteri Dalam Negeri dan Pak Presiden," tutur Prasetyo.
Dalam kesempatan itu, ia berharap agar Pj Gubernur DKI terpilih nantinya bisa menyelesaikan permasalahan Ibu Kota.
Kata Prasetyo, program yang belum diselesaikan juga harus segera dirampungkan.
"Karena apa pun ceritanya, (Pj Gubernur DKI) harus tahu masalah Jakarta. Jadi Jakarta ini enggak bisa dibuat main-main," ujar dia.
Akui tak intervensi
Dalam kesempatan itu, Prasetyo mengaku tidak mengintervensi proses pemilihan tiga nama calon
Menurut dia, ketiga nama itu dijaring berdasar usulan sembilan fraksi di DPRD DKI Jakarta saat rapimgab.
"Nama-nama tersebut kan dari fraksi masing-masing, tadi saya kumpulkan di rapimgab, itu (tiga nama) hasilnya," tuturnya.
Politisi PDI-P itu menegaskan bahwa dia dan pimpinan DPRD DKI lainnya tak mengintervensi ketika fraksi mengusulkan nama calon Pj Gubernur DKI dalam rapimgab.
"Jadi bukan intervensi saya, Bu Zita (Wakil Ketua DPRD DKI), Bu Rani (Wakil Ketua DPRD DKI) atau siapa pun," sebut Prasetyo.
Ia menambahkan, saat rapimgab, para pimpinan DPRD DKI pun tak memiliki hak untuk mengusulkan nama calon Pj Gubernur DKI.
Sebagai anggota fraksi, Prasetyo mengaku mematuhi keputusan fraksinya.
"Pimpinan enggak punya hak (untuk mengusulkan nama), yang punya fraksi. Jadi kami sebagai anggota fraksi, patuh terhadap usulan fraksi," ujarnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/14/08180591/saat-dprd-dki-setor-nama-sekda-kasetpres-ke-kemendagri-sebagai-calon-pj