Salin Artikel

Saat Kawasan Tebet Eco Park yang Kembali Dibuka Jadi Sasaran Vandalisme...

Sebelumnya taman tersebut ditutup sementara pada Juni 2022 setelah dibuka pertama kali pada 23 April 2022.

Penutupan sementara Tebet Eco Park dilakukan untuk keperluan peremajaan dan penambahan sejumlah fasilitas di dalam taman tersebut.

Namun, belum genap satu bulan Tebet Eco Park dibuka, seng penutup taman yang berwarna silver itu jadi sasaran aksi vandalisme.

Coretan cat semprot

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Selasa (13/9/2022) di lokasi, pagar seng itu tampak mengelilingi area tuang terbuka hijau tersebut.

Sebagian coretan itu umumnya berada pada seng penutup yang lokasinya berada di sisi utara atau tepat di belakang pintu masuk utama Tebet Eco Park.

Beberapa di antaranya merupakan coretan tersebut layaknya sebuah julukan "RAY", "MR", dan "FEM".

Beberapa coretan-coretan tersebut tampak dilakukan pelakunya menggunakan cat semprot dengan warna hitam, merah, dan kuning hingga biru.

Sebagian coretan yang berada di seng penutup sementara sisi selatan kawasan Tebet Eco Park telah ditimpa dengan cat minyak untuk menyamarkan.

"Sudah lama itu, tapi saya kurang tahu juga kapannya karena kan kita jaga dalam. Yang di luar biasanya Satpol PP," ujar salah satu petugas keamanan di lokasi.

Beraksi malam hari

Petugas kemanan mengatakan, orang tak dikenal diduga mencoret-coret pagar seng tersebut pada malam hingga dini hari.

"Malam hari hingga dini hari. Kadang-kadang kami masih keliling, patroli malam. Itu kami tunggu tidak ada," kata dia.

Namun, petugas tersebut tak mengetahui pasti kapan tepatnya aksi vandalisme itu dilakukan.

Ia menyebut orang-orang tak dikenal mulai mencoret-coret seng penutup area Tebet Eco Park sejak tiga minggu lalu.

"Tiga minggu lalu lah kira-kira," kata dia.

Sebagian telah dihapus

Sebagian coretan pada seng tersebut disebut telah ditimpa dengan cat minyak oleh petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU).

"Sebagian sudah dihapus PPSU kelurahan. Di sini kan (Kelurahan) Tebet Barat sama Tebet Timur," ujar petugas kemanan itu.

Adapun pengawasan di luar kawasan Tebet Eco Park sebelumnya diklaim telah dilakukan, baik di area dalam hingga di sisi luar yang merupakan kewenangan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

"Kamera CCTV ada di area dalam saja, ada 24 unit. Kalau yang menyorot ke luar dari kamera dalam (Tebet Eco Park) itu tidak ada," ucap petugas.

Dikonfirmasi terpisah, Lurah Tebet Timur Lukman Haris mengatakan, sejumlah coretan pada seng Tebet Eco Park itu sebelumnya telah ditimpa menggunakan cat minyak.

"Kita nggak tau ya coretan coretan liar itu sering ada terus biasa dihapuskan oleh kami PPSU pakai cat putih. nanti beberapa hari kemudian ada lagi," kata Lukman.

Lukman menegaskan, sampai saat ini belum diketahui siapa pelaku yang melakukan vandalisme pada seng penutup Tebet Eco Park itu.

"Tidak tau siapa ya yang melakukan coretan-coretan tersebut, sering sekali gitu coretan coretan liar. Biasa malam-malam nyoret nyoretnya," kata Lukman.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/14/09432601/saat-kawasan-tebet-eco-park-yang-kembali-dibuka-jadi-sasaran-vandalisme

Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke