Kepala Satuan Pelayanan (Kasatpel) Lingkungan Hidup Kecamatan Gambir Mumuh Mulyana mengatakan, rata-rata sampah yang dihasilkan dari aksi unjuk rasa tolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mencapai enam kubik per hari.
"Volume sampah relatif tergantung besaran dari demo, kalau demonya besar, rata-rata per hari bisa enam kubik sampah," kata Mumuh saat dikonfirmasi, Jumat (16/9/2022).
Menurut Mumuh, sampah-sampah yang tersisa dari aksi unjuk rasa dari berbagai elemen masyarakat berupa botol air kemasan dan kemasan makanan.
Ia menambahkan, nantinya sampah-sampah tersebut akan dipilah.
"Sampah-sampah botol air mineral dan sisa kemasan makanan, semuanya itu kami kumpulkan dan dibuang ke Dipo Tanah Abang 1. Di sana akan kami pilah dari bahan organik dan anorganik," ungkap dia.
Pemilahan sampah bertujuan untuk dapat menambah nilai ekonomis tersendiri.
"Karena dari sampah ini jenisnya bisa masuk ke daur ulang untuk bank sampah dan organik untuk (pupuk) kompos," ucap Mumuh.
"Jadi kami memanfaatkan kembali sampah-sampah dari demo ini," sambung dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/16/12085451/sampah-imbas-unjuk-rasa-di-kawasan-patung-kuda-dijadikan-pupuk-kompos