Salin Artikel

Saat Warga hingga Pimpinan Ormas Sambangi Rumah Anies, Nyatakan Dukungan pada Pilpres 2024

JAKARTA, KOMPAS.com - Dukungan untuk maju sebagai calon presiden 2024 terus mengalir kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelang dirinya lengser dari kursi DKI 1. 

Pada Selasa (20/9/2022), sejumlah pimpinan organisasi kemasyarakatan (ormas) menyambangi rumah dinas Gubernur Anies.

Usai pertemuan, salah satu pimpinan ormas yang hadir langsung menyatakan dukungan bagi Anies untuk maju di Pilpres 2024. 

Sebelumnya, pada akhir Agustus lalu, sejumlah orang yang mengeklaim datang dari luar daerah juga menyambangi kediaman pribadi Anies di Lebak Bulus untuk menyampaikan dukungannya. 

68 Pimpinan Ormas Temui Anies di Rumah Dinas

Sejumlah pimpinan dari berbagai ormas menyambangi Anies di rumah dinasnya di Jalan Taman Suropati Nomor 7, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa kemarin. 

Pengurus Majelis Wilayah (MW) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Jakarta Raya (KAHMI Jaya) M Syaiful Jihad mengungkapkan, sekitar 68 orang dari sejumlah ormas menghadiri pertemuan itu.

"Ini silaturahmi biasa saja tidak ada unsur-unsur lain dan saya yang undang. Ini bukan perintah Pak Anies," kata Syaiful di Menteng, Selasa.

"Tadi ketika Pak Anies di dalam (rumah), sudah saya sampaikan tidak ada teriakan presiden dan lain-lain, sudah saya larang. Saya sampaikan hanya ucapan terima kasih saja bahwa dalam lima tahun sudah berkolaborasi termasuk kritik dan sebatas itu," sambung dia.

Diwawancarai terpisah, Anies mengatakan, tidak ada agenda khusus dalam pertemuan tersebut.

Menurut dia, sejumlah pimpinan ormas menyambangi kediamannya hanya untuk bersilaturahmi.

"Mereka ingin silaturahmi menjelang akhir masa tugas dan rencana yang sudah dibuat beberapa minggu akhirnya sore ini bisa terselenggara," kata Anies.

Meski diklaim tak ada pembahasan soal pilpres, salah satu pimpinan ormas menyatakan dukungannya kepada Anies usai pertemuan itu. 

Perwakilan Ormas Jawara Jaga Kampung Nusantara Damin Sada menyatakan siap mendukung Anies Baswedan untuk maju pada Pemilu 2024 sebagai calon presiden.

"Ke depan mendukung bagaimana Pak Anies tenaganya bisa bermanfaat buat Indonesia ke depan," ujar Damin, Selasa.

Tak hanya sekali, bahkan Damin mempertegas ucapannya siap mendukung Anies Baswedan jika dicalonkan sebagai calon presiden.

"Saya dari Jawara Jaga Kampung Nusantara siap mendukung, sudah dari kemarin saya mendukung," ungkapnya.

Sebelumnya, sebanyak ratusan warga dari berbagai daerah mendatangi kediaman pribadi Anies di Jalan Lebak Bulus II Dalam, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (24/8/2022).

Ratusan warga itu disebut datang dari Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, hingga Jawa Timur.

Solihin Nurodin, perwakilan rombongan dari Jawa Barat, meminta Anies untuk bersiap menjelang masa jabatannya yang akan habis pada Oktober 2022 mendatang.

Ia mengundang Anies untuk datang ke desa-desa di luar Jakarta usai Anies menyelesaikan masa kepemimpinannya sebagai Gubernur DKI Jakarta

"Warga dari luar Jakarta merindukan sosok pemimpin yang mengayomi dan terbukti konsisten mewujudkan keadilan sosial," sebut Solihin, dalam keterangannya, Kamis (25/8/2022).

Uun Untamiharja, salah seorang peserta rombongan, berharap bahwa Anies bisa menjadi pemimpin negara yang berdedikasi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.

"Kami, warga desa, memimpikan Pak Anies turun ke desa, memimpin gerakan membangun Indonesia yang lebih baik, dimulai dari desa," tutur Uun, dalam keterangan yang sama.

Usai mendengar suara warga, Anies menyebut bahwa harapan mereka bisa terjadi saat seluruh rakyat bergerak bersama dan berharap rida Tuhan.

Setelah itu, Anies menuliskan sebuah pesan di kanvas. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini berharap, pesan itu bakal disebarkan oleh para warga ke masyarakat lainnya.

"Jaga ketulusan, kobarkan gelora semangat, gerakkan semua daya, jangkau segala penjuru! Insya Allah jalan mendaki ini akan Allah SWT bukakan rute-rute tak terduga untuk sampai pada tujuan dan harapan yang diniatkan: hadirnya keadilan bagi semua!" tulis Anies dalam pesan itu.

Sebulan sebelum lengser, Anies memang sudah menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.

Pernyataan itu disampaikan Anies dalam sebuah wawancara dengan Reuters di Singapura.

“Saya siap mencalonkan diri sebagai presiden jika sebuah partai mengusung saya,” ujar Anies.

Anies juga menambahkan bahwa kondisinya saat ini yang belum terikat pada satu partai memungkinkannya untuk “menjalin komunikasi dengan semua fraksi”.

Dalam wawancara dengan Reuters pada pekan lalu itu, Anies juga menyinggung soal elektabilitasnya yang cukup tinggi berdasarkan survei sejumlah lembaga.

"Survei-survei independen ini dilakukan sebelum saya bahkan berkampanye. Menurut saya, mereka memberi saya kredibilitas lebih," ungkap eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.

Peneliti politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati menilai pernyataan Anies soal kesiapannya menjadi capres lebih ditujukan sebagai kode untuk partai politik.

Wasisto menilai, lewat pernyataan itu Anies secara tak langsung ingin mengumumkan kepada partai-partai peserta pemilu bahwa ia kini terbuka untuk menjalin komunikasi politik, khususnya untuk pencapresan.

Terlebih lagi, pernyataan itu disampaikan Anies menjelang berakhirnya masa jabatan dia pada 16 Oktober.

"Saya pikir Anies memberikan kode khusus bagi calon koalisi parpol pengusungnya," kata Wasisto kepada Kompas.com, Sabtu (17/9/2022).

Sejauh ini, setidaknya ada tiga partai yang dinilai memungkinkan untuk berkoalisi mendukung Anies, yakni Partai Demokrat, Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera.

(Penulis: Reza Agustian, Muhammad Naufal, Ivany Atina Arby)

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/21/13000051/saat-warga-hingga-pimpinan-ormas-sambangi-rumah-anies-nyatakan-dukungan

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke