Salin Artikel

Hendak Dikirim ke Arab Saudi, Pekerja Migran Ilegal Diberi Visa Turis oleh Penyalur

Hal itu diungkapkan Benny setelah BP2MI menggerebek asrama penampungan PMI ilegal dan menemukan 161 orang korban pada Kamis (29/9/2022) malam.

"Mereka (korban) akan menggunakan visa turis, visa kunjungan, atau visa umrah, tapi sesungguhnya mereka bekerja," tutur Benny di lokasi, Jumat (30/9/2022).

Selain menggunakan visa tak sesuai tujuan, pihak penyalur mengiming-imingi semua korban dengan pekerjaan yang cepat dan gaji besar.

Benny mengungkapkan, proses rekrutmen ratusan korban melalui perantara seorang calo penyalur tenaga kerja.

Sebelum dibawa ke asrama, para korban dijemput oleh calo tersebut. Calo pun memberi sejumlah uang untuk keluarga korban.

"Calon pekerja berangkat, diberikanlah uang fee Rp 5 juta-Rp 10 juta ke keluarganya, padahal itu uang untuk mengikat korban, dan setelah itu mereka dibawa ke penampungan," ungkap Benny.

Mereka yang sudah dibawa ke asrama selanjutnya akan menunggu proses administrasi selesai. Setibanya di Arab Saudi, mereka akan disalurkan dan dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga.

"Ada kurang lebih 161 orang perempuan yang dijanjikan semuanya ke Arab Saudi untuk bekerja di sana," tutur Benny.

Praktik ini ilegal lantaran sejak 2015, Pemerintah Indonesia sudah melakukan moratorium penempatan pekerja rumah tangga di wilayah Timur Tengah, termasuk Arab Saudi.

Hal ini dilakukan karena banyaknya kasus kekerasan seperti kekerasan fisik, kekerasan seksual, dan perdagangan orang dari satu majikan ke majikan lain yang dialami oleh pekerja migran Indonesia.

Benny pun menganggap bahwa baik penyalur dan calo sebagai pelaku dari tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

"Sesungguhnya mereka bekerja di negara tanpa administrasi yang jelas. Itu adalah praktik ilegal dan bisa dijerat dengan TPPO," imbuh dia.

Rencananya, 161 orang korban yang berasal dari beberapa wilayah di Indonesia itu akan didata secara menyeluruh dan akan dikembalikan ke keluarganya masing-masing.

Benny pun turut prihatin dengan temuan asrama penyalur PMI ilegal ini. Dia meminta pemerintah mau berperang dengan penyalur PMI ilegal.

"BP2MI selalu mengajak semua kementerian, lembaga pemerintah, untuk selalu mengajak berkoordinasi, berkolaborasi untuk menyatakan perang yang sesungguhnya dengan para mafia sindikat penyalur pekerja migran ilegal," kata Benny.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/30/14201661/hendak-dikirim-ke-arab-saudi-pekerja-migran-ilegal-diberi-visa-turis-oleh

Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke