Salin Artikel

Anies Dikritik karena Resmikan TIM Sepotong-sepotong

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan Gembong Warsono menyoroti langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang meresmikan Taman Ismail Marzuki (TIM) secara parsial.

"TIM itu kan secara keseluruhan belum selesai, tapi diresmikan parsial, sepotong-sepotong. Menurut saya, enggak baik karena TIM itu satu kesatuan," ujar Gembong di Gedung DPRD DKI, Senin (3/10/2022).

Gembong berpendapat, lebih baik Anies meresmikan beroperasinya TIM apabila revitalisasi kawasan tersebut sudah rampung sepenuhnya.

"Jadi kalau satu kesatuan sudah selesai, baru diresmikan. Masak meresmikan perpustakaannya sendiri," tutur dia.

Meski demikian, Gembong tetap berprasangka baik atas langkah Anies Baswedan tersebut.

Menurut dia, mungkin Anies berpandangan bahwa bagian TIM yang sudah rampung dibangun perlu untuk dipublikasikan terlebih dahulu.

"Kita berprasangka baik saja bahwa pekerjaan Pak Anies yang sudah dikerjakan, kemudian selesai diresmikan," lanjut Gembong.

Diberitakan sebelumnya, setelah direvitalisasi selama lebih kurang tiga tahun, Taman Ismail Marzuki (TIM) akhirnya dibuka mulai 3 Juni 2022. Namun, pembukaan ini masih secara bertahap alias belum seluruhnya bisa diakses.

Dari tujuh bangunan yang direvitalisasi, satu per satu dibuka sesuai dengan tema bulanan sebagai bagian dari aktivasi wajah baru TIM.

Anies Baswedan mengajak warga Jakarta datang mengunjungi TIM sejak pusat kesenian itu dibuka lagi secara bertahap.

"Jadi saya ingin mengundang kepada warga Jakarta, yuk, datang ke TIM, dan Jakpro (Jakarta Propertindo) akan siapkan turnya sehingga nanti setiap jam bisa keliling dan bisa lihat tempat ini," ujar Anies saat meninjau TIM, Senin (26/9/2022).

Anies juga mengajak guru seni, siswa, dan kepala sekolah untuk datang ke TIM.

"Silakan menikmati tempat ini," imbuh dia.

Anies berharap TIM tidak dijadikan tempat komersialisasi. Ia tidak ingin TIM digunakan sebagai tempat mencari untung.

"Tidak dijadikan tempat mencari untung, itulah. Walaupun kami investasi Rp 1,4 triliun, tetapi kami tidak kemudian mencari pendapatan untuk menutup investasi Rp 1,4 triliun semata-mata. Jadi bukan begitu," kata Anies.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/04/08073641/anies-dikritik-karena-resmikan-tim-sepotong-sepotong

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke