Salin Artikel

Penumpang Protes Tak Ada Sosialisasi Kebijakan Wajib "Tap In–Tap Out" di Halte Transjakarta

JAKARTA, KOMPAS.com - Aturan baru untuk tap in-tap out atau menempelkan kartu uang elektronik (KUE) ketika naik dan turun bus Transjakarta, dikeluhkan sejumlah penumpang yang harus mengantre untuk bisa masuk ke halte.

Jane (30) menjadi salah satu penumpang yang terkena imbas diberlakukannya tap in–tap out Transjakarta pada Selasa (4/10/2022).

Dia mengaku tak ada sosialisasi dari pihak PT Transjakarta kepada para penumpang, terkait sistem baru tersebut.

Akibatnya, dia harus menunggu selama 15 bersama para penumpang lain.

"Enggak ada sosialisasi makanya pas nyampe baru tahu 'oh ternyata tap in-tap out-nya kayak gini'," ucap Jane saat ditemui Kompas.com di Halte Harmoni, Rabu (5/10/2022).

Perempuan yang bekerja di kawasan Jakarta Selatan itu mulanya terkejut saat sampai di halte Harmoni menuju Halte Karet.

"Kaget sih jujur dan enggak ada pemberitahuan lebih lanjut dan ternyata karena kartunya itu kan, satu orang satu kartu jadi lumayan mengganggu aku sampai hampir terlambat kerja kemarin," imbuh dia.

Mengularnya antrean di pintu masuk Halte Transjakarta dinilai menyulitkan para penumpang. Kemarin, kata dia, antrean di Halte Karet menumpuk hingga ujung jembatan memasuki halte.

"Biasanya kalau tap in-tap out antrenya paling cuma lima orang. Nah yang ini tuh benar-benar dari tempat tap out-nya sampai ke ujung Halte Karet, jadi mengantrenya sampai belakang mentok halte," jelas Jane.

Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama PT JakLingko Kamaluddin menyatakan bahwa pihaknya menerapkan sistem baru di halte Transjakarta, yakni setiap penumpang wajib tap out ketika keluar dari halte.

Menurut Kamaluddin, penumpukan terjadi karena para penumpang tidak melakukan tap out ketika terakhir kali menggunakan Transjakarta.

Kamaluddin berujar, saat terblokir, kartu uang elektronik tersebut harus direset.

Ia memastikan, petugas PT Transjakarta yang berada di halte akan membantu proses reset kartu.

Selain itu, harus ada saldo minimal Rp 5.000 pada kartu yang akan direset.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/05/10471801/penumpang-protes-tak-ada-sosialisasi-kebijakan-wajib-tap-intap-out-di

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke