Salin Artikel

Antrean "Tap In-Tap Out" di Halte Transjakarta Disebut Bikin Pekerja Telat Ngantor

Pasalnya, mereka harus menunggu lebih lama dan terancam terlambat datang ke kantor.

Jane (30), yang merupakan penumpang bus transjakarta, mengeluhkan lamanya antrean di Halte Karet, imbas hari pertama penerapan aturan baru.

Dia mengaku ikut antre hingga 15 menit sebelum akhirnya bisa masuk ke koridor halte transjakarta.

"Antreannya mengular, jadi pas aku nyampe memang kaget. Biasanya kalau tap in-tap out antrenya paling cuma lima orang," ujar Jane di Halte Harmoni, Rabu (5/10/2022).

"Nah yang ini tuh benar-benar dari tempat (mesin) tap out-nya sampai ke ujung Halte Karet, jadi ngantrenya sampai belakang, mentok halte," sambung dia.

Sebagai penumpang, Jane mengaku merasa dirugikan karena sistem tap in-tap out justru membuatnya hampir terlambat ke kantor.

PT Transjakarta, menurut dia, tidak menyosialisasikan kebijakan sistem baru tersebut kepada para penumpang.

"Merugikan sih, harusnya sosialisasi dulu dari awal karena kalau enggak kayak kemarin, hampir terlambat. Ya lumayan merugikan," imbuh Jane.

Penumpang bus transjakarta bernama Novita (20) juga merasa berkeberatan apabila harus terus mengantre panjang di halte. Kemarin, dia harus menunggu cukup lama untuk masuk ke Halte Kalideres.

Selain karena sistem tap in tap-out yang baru, halte ini juga sedang direnovasi. Sehingga penumpukan penumpang tak bisa dihindari.

"Saya antre karena di Halte Kalideres ada perbaikan, renovasi. Jadi satu halte untuk naik sama turun. Jadi untuk tap in-tap out-nya antre karena di dalam haltenya sudah padat," ungkap Novita.

Senada dengan Jane, perempuan yang bekerja di kawasan Jakarta Pusat ini juga harus menghabiskan waktu lebih lama untuk sampai ke kantor.

"Jadi lama waktunya, harusnya bisa cepat jadinya malah telat ke kantor," jelas Novita.

Di hari pertama penerapan sistem tap in-tap out yang baru, Novita harus menunggu selama 15 menit, sejak kedatangannya di Halte Kalideres pada pukul 06.30 WIB.

Perubahan sistem yang dimulai sejak Selasa ini, menjadi bagian dari penerapan tarif angkutan terintegrasi di Jakarta. Sayangnya, hal itu sempat mengakibatkan kepadatan penumpang dan hambatan perjalanan di halte-halte bus transjakarta.

Adapun Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta Anang Rizkani Noor menjelaskan, apabila pelanggan tidak melakukan tempel kartu baik saat naik atau turun, konsekuensinya kartu akan terblokir.

"Pelanggan perlu melakukan atur ulang (reset) dan biaya perjalanan sebelumnya akan dikenakan pada perjalanan berikutnya,” kata Anang dalam keterangannya, Selasa.

Pelanggan juga perlu memiliki saldo minimum senilai Rp 5.000 untuk memanfaatkan layanan bus transjakarta.

Sebaliknya, jika saldo di bawah Rp 5.000, pelanggan tidak dapat menggunakan layanan transjakarta, kecuali untuk layanan gratis.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/05/11110811/antrean-tap-in-tap-out-di-halte-transjakarta-disebut-bikin-pekerja-telat

Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke