Salin Artikel

Sang Ayah Kecewa, Kasus Kematian Akseyna Tak Ada Perkembangan Signifikan

JAKARTA, KOMPAS.com - Ayah Akseyna Ahad Dory, Marsekal Pertama TNI ( Purnawirawan) Mardoto mengaku kecewa dengan penanganan kasus kematian Akseyna yang hingga kini belum ada perkembangan signifikan.

Pasalnya, saat kepolisian memaparkan perkembangan kasus kematian Akseyna di Kompolnas, Rabu (5/10/2022), masih menggunakan opsi bunuh diri dan pembunuhan.

"Terkait update temuan itu yang saya agak kecewa apa yang disampaikan oleh reskrim masih data lama, saya tidak melihat progresnya," kata Mardoto di Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Rabu (5/10/2022).

Padahal pada 2016, kata Mardoto, Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Khrisna Murti telah menyampaikan bahwa Akseyna merupakan korban pembunuhan.

"Mereka (kepolisian) masih ada opsi bunuh diri dan pembunuhan. Saya sudah sampaikan tadi, mengapa masih ada opsi bunuh diri dan pembunuhan? padahal 2016 sudah disampaikan oleh Dtreskrimum itu pembunuhan," kata Mardoto.

Selain itu, Mardoto menilai kasus kematian Akseyna terkesan tidak jelas siapa yang menanganinya.

"Saya lihat positioning kasusnya tidak jelas, ini ditangani Polres Depok apa Polda? tadi saya tanyakan juga, ternyata disampaikan kasusnya masih ditangani Polres tapi Polda tetap ikut memback up," kata Mardoto.

Untuk itu, Mardoto meminta kepolisian membentuk tim khusus untuk mengusut kasus kematian Aksyena.

"Saya menuntut untuk membentuk tim khusus yang melibatkan Polres dan Polda supaya betul-betul didalami,"kata Mardoto.

Menurut Mardoto, pembentukan tim khusus ini tak perlu melibatkan banyak pihak, asalkan mempunyai kemahiran yang mumpuni dalam mengungkapkan kasus kematian Akseyna.

"Tidak apa-apa tim khusus ini sedikit lah hanya lima orang tapi mempunyai keahlian khusus untuk mengungkapkan kasus ini," ujarnya.

Akseyna ditemukan meninggal di Danau Kenanga, Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, 26 Maret 2015, atau tujuh tahun lalu.

Namun, kasus kematian mahasiswa UI itu belum juga terungkap hingga saat ini.

Pemuda yang saat itu menempuh pendidikan di jurusan Biologi Fakultas Matematika dan IPA UI, saat pertama kali ditemukan. mulanya diduga bunuh diri.

Namun, seiring dengan berjalan penyelidikan, polisi menyebut bahwa Akseyna merupakan korban pembunuhan.

Tujuh tahun terlewati, polisi belum juga mampu menemukan jawaban atas tewasnya Akseyna.

Meski demikian, pihak keluarga tidak pernah berhenti berupaya menemukan jawaban soal kematian putranya itu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/05/14584191/sang-ayah-kecewa-kasus-kematian-akseyna-tak-ada-perkembangan-signifikan

Terkini Lainnya

Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Megapolitan
Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Megapolitan
Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Megapolitan
Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas 'Headway' KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas "Headway" KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Megapolitan
Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provokator dan Diawali Pemasangan Petasan

Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provokator dan Diawali Pemasangan Petasan

Megapolitan
Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Megapolitan
Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Megapolitan
Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke