Untuk diketahui, Anies diteriaki "presiden" ketika menghadiri acara apresiasi JRMK terhadap dirinya dan pelepasan jabatannya sebagai gubernur di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Minggu (9/10/2022) malam.
"Ini beda (dengan) kumpul karena ada kampanye. Kalau kampanye, orang kumpul emang kampanye. Kalau ada ungkapan, emang kampanye," kata Anies di Kota Tua, Minggu.
Ia menilai, teriakan dari JRMK merupakan bentuk amanah dan kepercayaan. Sebab, Anies menilai bahwa warga yang tergabung dalam JRMK sempat berada dalam posisi terjepit.
"Ini adalah teman-teman yang selama ini berada di kondisi terjepit. Jadi, kami melihatnya ini (teriakan) sebagai sebuah amanah dan kepercayaan," tutur dia.
Ia juga menegaskan, kegiatan pada Minggu malam kemarin adalah sebuah perpisahan dengan warga yang tergabung dalam JRMK.
Kegiatan malam itu, lanjut Anies, juga disebut sebagai momen perpisahan antara dirinya dengan warga.
"Ini adalah perpisahan, ini adalah sebuah syukuran lima tahun dijalani (sebagai gubernur)," sebut dia.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, pada Minggu sore, Anies hendak memberikan sambutan di podium.
Setibanya di podium, para anggota Karang Taruna yang hadir meneriaki Anies, "Presiden, presiden."
Namun, Anies hanya merespons teriakan tersebut dengan senyuman.
Saat diminta tanggapannya terkait teriakan tersebut, Anies mengaku merasa biasa saja ketika mendengarnya.
"Oh, iya, biasa saja," ucap Anies.
Diketahui, Anies Baswedan telah dideklarasikan sebagai calon presiden (capres) oleh partai Nasdem pada 3 Oktober 2022.
Deklarasi itu langsung dilakukan oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Anies secara tegas menerima tawaran Nasdem tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/10/05321991/diteriaki-presiden-oleh-jrmk-anies-sebut-amanah-dari-orang-orang-terjepit