JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian masih mengusut penyebab robohnya tembok Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 19 di Jalan Pinang Kalijati, Cilandak, Jakarta Selatan
Saat ini, polisi sudah memeriksa saksi-saksi untuk mengusut penyebab robohnya tembok pembatas sekolah itu. Adapun tembok ini pada saat hujan deras melanda sebagian besar wilayah Ibu Kota pada 6 Oktober 2022.
Tembok yang menjadi pembatas antara area sekolah dengan permukiman warga itu roboh akibat banjir yang menggenangi kawasan tersebut.
Kemudian, tembok yang roboh karena terdorong arus banjir itu menimpa sejumlah anak yang sedang bermain hujan di baliknya. Tiga siswa tewas di tempat kejadian.
Polisi Periksa 2 Saksi
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Irwandhy mengatakan, sebanyak dua orang penjaga sekolah telah diperiksa terkait robohnya tembok MTsN tersebut.
"Sejauh ini ada dua orang saksi yang sudah diambil keterangannya terkait kejadian tersebut," ujar Irwandhy saat dikonfirmasi, Minggu (9/10/2022).
Menurut Irwandhy, dua orang penjaga sekolah itu dinilai mengetahui mengenai kronologi robohnya tembok pembatas yang memakan tiga korban jiwa tersebut.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan, saat ini jajarannya juga masih menunggu hasil penelitian tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri.
Diketahui, tim Puslabfor membawa puing tembok untuk mengungkap penyebab robohnya tembok pembatas itu. "Kami masih menunggu hasil pemeriksaan labfor," kata Ade.
Olah TKP Tembok Roboh
Kepolisian sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) tembok roboh di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 19 Jakarta pada Sabtu (8/10/2022).
Olah TKP dilakukan guna mencari tahu penyebab tembok tersebut ambruk.
"Ya, olah TKP dilakukan sebagai prosedur untuk menyelidiki penyebab robohnya tembok itu," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi, Sabtu.
Olah TKP dilakukan oleh Polsek Cilandak, Polres Jakarta Selatan bersama petugas Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri. Dari lokasi olah TKP, polisi mengamankan sejumlah puing tembok yang roboh.
Nantinya, puing yang telah diambil akan diserahkan ke Kepolisian Resor Jakarta Selatan sebagai barang bukti dalam tahap penyelidikan.
Setelah uji sampel selesai dilakukan, barulah nantinya pihak kepolisian bisa menjelaskan hasil dari olah TKP awal tersebut ke publik.
Wakil Kepala Urusan (Kaur) Laka Bakar Puslabfor Polri AKP Tatang mengatakan kepolisian telah menerjunkan tiga personel dari Puslabfor Bareskrim Polri.
Siswa Diungsikan ke MAN 11 Jaksel
Adapun kegiatan belajar mengajar siswa MTsN 19 dialihkan ke MAN 11 Jakarta di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Pembelajaran di MAN 11 akan dimulai hari ini, Senin (10/10/2022).
"Kebetulan kami sudah berkoordinasi sesuai dengan arahan dari kementerian pusat. Kami akan melaksanakan pembelajaran dengan merelokasi siswa ya," ujar Wakil Humas MTsN 19 Jakarta Gozali, Sabtu (8/10/2022).
Selain sudah berkoordinasi dengan Kementerian Agama, pihak sekolah juga sudah berkoordinasi dengan pihak MAN 11.
"Jadi mulai Senin itu kami sudah melakukan pembelajaran, kami relokasi ke MAN 11 Lebak Bulus ya. Karena memang di tempat ini sudah tidak kondusif untuk melaksanakan pembelajaran," jelas Gozali.
Pihak MTsN 19 pun sudah diizinkan untuk menggunakan bangunan MAN. Selain itu, siswa MTsN 19 juga akan menerima layanan trauma healing untuk penanganan trauma setelah kejadian.
(Penulis: Reza Agustian, Annisa Ramadani Siregar | Editor: Novianti Setuningsih, Dani Prabowo, Nursita Sari)
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/10/06040101/perkembangan-penelusuran-robohnya-mtsn-19-jaksel-olah-tkp-hingga