Pasalnya, menurut Rian Ernest, sumur resapan atau drainase vertikal tidak berdampak signifikan untuk mengatasi persoalan banjir di Ibu Kota.
“Sebenarnya pasti akan ada dampaknya sumur resapan itu, tapi bukan itu yang harusnya diutamakan,” kata Rian Ernest kepada Kompas.com di Jakarta, Selasa (11/10/2022).
Berkaca pada proyek sumur resapan di Jakarta selama ini, Rian berujar, banyak sumur resapan yang bermasalah.
“Sumur resapan kemarin terbukti kan di tengah jalan dibuat, berantakan, enggak rapi, ya bukan itu yang utama,” ujar dia.
Untuk diketahui, saat kampanye Pilkada 2017, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memiliki 23 janji politik.
Salah satunya adalah membangun sumur resapan untuk menanggulangi banjir Jakarta.
Selama masa kepemimpinan Anies, Pemprov DKI Jakarta menargetkan akan membangun sekitar 1,8 juta sumur resapan.
Namun, berdasarkan catatan Kompas.com, per November 2021, Pemprov DKI baru membangun 16.035 titik sumur resapan.
Pada Desember 2021, Pemprov DKI berencana membangun 1.150.242 sumur resapan tipe dangkal berkapasitas tampung 11.502.420 meter kubik.
Target tersebut diperkirakan bakal tercapai dalam beberapa tahun.
Namun, berdasarkan catatan Kompas.com, Pemprov DKI belum meneruskan pembangunan sumur resapan di empat wilayah administrasi, yakni Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat.
Sehingga, target satu juta lebih sumur resapan itu belum tercapai hingga kini.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/12/09290441/psi-ingatkan-pj-gubernur-dki-tak-prioritaskan-proyek-sumur-resapan