Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan bahwa Kompol Kasranto kini telah berstatus non-job dan ditempatkan secara khusus (patsus).
"Iya sudah non-job. Sekarang dipatsus di Polda Metro Jaya," kata Zulpan saat dikonfirmasi, Senin (17/10/2022).
Saat ini, Kompol Kasranto dan sembilan tersangka lainnya sudah berada di Mapolda Metro Jaya untuk diperiksa dalam rangka penyidikan.
Sementara itu, tersangka Irjen Teddy Minahasa ditempatkan secara khusus di Mabes Polri dan pada hari ini tengah diperiksa oleh penyidik Ditrektorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya.
"Diperiksa di Mabes Polri," ujar Zulpan.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan, keterlibatan Teddy Minahasa dalam kasus peredaran narkoba terungkap dari penyelidikan penyidik Polda Metro Jaya.
Dalam proses penyelidikan, Polda Metro Jaya mengungkap jaringan pengedar narkoba dan menangkap tiga warga sipil.
Setelah itu, kata Sigit, penyidik Polda Metro Jaya melakukan pengembangan dan menemukan keterlibatan dua polisi lain.
Pengembangan penyelidikan pun terus dilakukan sampai akhirnya penyidik menemukan keterlibatan oknum anggota Polri berpangkat AKBP, mantan Kapolres Bukittinggi, hingga Irjen Teddy Minahasa.
Sigit pun meminta Kadiv Propam Irjen Syahardiantono untuk menjemput Irjen Teddy Minahasa untuk diperiksa.
Terkini, Polda Metro Jaya telah menetapkan 11 orang sebagai tersangka kasus dugaan peredaran narkoba jenis sabu-sabu. Satu di antaranya adalah Teddy Minahasa.
Kesebelas tersangka yakni HE, AR, Aipda AD, Kompol KS, Aiptu J, L, AW, A, AKBP D, Irjen TM, DG.
Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Mukti Juharsa mengatakan, penetapan tersangka Teddy dilakukan setelah penyidik memeriksa dia sebagai saksi pada Kamis (13/10/2022).
Setelah pemeriksaan tersebut, penyidik langsung melakukan gelar perkara pada Jumat pagi. Dari sana, diputuskan status Teddy sebagai tersangka dalam kasus peredaran narkoba jenis sabu.
"Dan tadi pagi kami telah melakukan gelar perkara dan menetapkan TM sebagai tersangka," kata Mukti.
Teddy dijerat dengan Pasal 114 Ayat 2 subsider Pasal 112 Ayat 2 juncto Pasal 132 Ayat 1 juncto Pasal 55 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
"Dengan ancaman hukuman maksimal hukuman mati dan hukuman minimal 20 tahun," ujar Mukti.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/17/12160371/kapolsek-kalibaru-dicopot-buntut-kasus-narkoba-irjen-teddy-minahasa