Dari puluhan kasus itu, ada sejumlah gejala yang banyak dikeluhkan pasien.
Menurut Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes Provinsi DKI Jakarta Ngabila Salama, gejala awalnya mulai dari demam hingga intensitas buang air kecil berkurang.
"Waktu antara ada gejala pertama kali sampai tidak ada kencing sama sekali sekitar 5-9 hari," sebut Ngabila dalam webinar, Sabtu (22/10/2022).
"Dari gejala sampai dengan rawat inap rata-ratanya juga sekitar 5-9 hari," tambah dia.
Adapun gejala gagal ginjal akut misterius yang paling banyak dikeluhkan yakni demam, lemas, gangguan saluran pencernaan, muntah akut, penurunan kesadaran.
Kemudian, gejala lainnya yakni mual, kehilangan nafsu makan, gangguan saluran napas, diare akut, nyeri bagian perut, urine seperti teh, bengkak, dan myalgia (nyeri otot).
Sebab, obat jenis ini diduga menjadi pemicu penyakit yang masih belum diketahui penyebabnya itu.
"Artinya ketika anak kita ada yang sudah meminum sirop obat, perlu kita melakukan pemantauan sampai 10 hari sesudah terakhir kali minum sirop obat tersebut," ungkap Ngabila.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun telah menginstruksikan untuk menyetop pemberian resep atau menjual obat dalam bentuk sirop.
Tak hanya itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga merilis daftar lima sirop obat yang diduga mengandung cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG), pemicu gagal ginjal akut misterius.
Senyawa yang ada di dalamnya dinilai melebih ambang batas yang telah ditetapkan BPOM.
"Hingga kemarin adanya larangan dari Kementerian Kesehatan untuk seluruh apotek, dan fasilitas kesehatan memberikan resep atau menjual obat dalam bentuk sirop, tidak hanya obat, tapi juga vitamin," kata Ngabila.
Kemenkes meminta Dinkes DKI untuk mendalami apa saja obat yang dikonsumsi oleh 86 pasien. Dengan demikian, sampel dapat diperiksakan ke laboratorium toksikologi maupun BPOM.
Sejauh ini, lanjut Ngabila, pihaknya masih mempelajari beberapa kemungkinan penyebab penyakit.
Ia tak menampik, infeksi bakteri atau virus juga dimungkinkan menjadi penyebab penyakit gagal ginjal akut misterius pada anak.
"Dengan adanya infeksi virus atau bakteri yang ada menjadi bentuk peradangan sendiri di dalam tubuh, dan itu tidak menutup kemungkinan terjadi gagal ginjal akut," tutur dia.
Sebagai informasi, kasus meninggal dunia akibat gagal ginjal akut misterius meningkat dari yang sebelumnya 40 kasus pada 19 Oktober 2022 menjadi 47 kasus di 22 Oktober 2022. Jumlah pasien yang mengalami penyakit itu juga bertambah dari 71 menjadi 86 kasus.
Selanjutnya, sebanyak 24 pasien masih dalam perawatan dan sisanya atau 15 pasien sudah pulih.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/22/14482851/ada-86-kasus-gagal-ginjal-akut-di-jakarta-ini-berbagai-gejala-yang