Salin Artikel

Warga Protes Lamanya Penerbitan Sertifikat Tanah, ATR/BPN Kota Bekasi: Permintaannya Ribuan dan Harus Divalidasi

BEKASI, KOMPAS.com - Sejumlah warga mengeluhkan lamanya penerbitan sertifikat tanah dalam program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).

Beberapa warga bahkan mengaku belum ada kepastian soal penerbitan sertifikat hingga akhir Oktober. Padahal, pengajuan sudah dilakukan sejak bulan Februari.

Kepala Kantor Pertanahan (Kantah) ATR/BPN Kota Bekasi Amir Sofwan beralasan bahwa durasi penerbitan sertifikat yang lama itu lantaran pihaknya menerima ribuan data pengajuan.

"Lamanya itu kan karena (permintaan penerbitan sertifikat) ribuan. Nah, ribuan itu yang menjadi persoalan dan menjadi lama," tutur Amir kepada Kompas.com, Rabu (26/10/2022).

Selain itu, mereka juga perlu mengecek dan memverifikasi data yang masuk. Kantah ATR/BPN Kota Bekasi mengaku tidak ingin ada masalah saat sertifikat telah terbit

"Belum lagi masalah validitas datanya, masalah peta (tata letak). Ada yang tidak pas dengan luas ukurannya, ada yang tidak sepakat dengan bidang tanah yang saling berbatasan. Ada yang harus kami perhitungkan, supaya tidak terjadi sengketa," sebut Amir.

Ia pun mengatakan bahwa dari 4.200 sertifikat yang diajukan, sudah ada sekitar 3.500 sertifikat yang telah terbit.

Untuk yang tersisa, ATR/BPN masih perlu memverifikasi soal keabsahan kepemilikan bidang tanah.

"Dari sisa 500-600 (sertifikat tanah) itu, kami sedang cek validitas data terkait keabsahannya dari masing-masing pemilik tanah," pungkas dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/26/18052311/warga-protes-lamanya-penerbitan-sertifikat-tanah-atr-bpn-kota-bekasi

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke