JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria disebut akan maju sebagai calon gubernur dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Riza yang merupakan politisi Partai Gerindra itu bahkan disebut sudah mendapat restu dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Nama Riza pun kerap muncul dalam survei tokoh politik/non-politik yang cocok menjadi gubernur DKI.
Dapat restu Prabowo
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra DKI Jakarta Syarif mengaku, pihaknya kini tengah mencari sosok yang tepat untuk diusung sebagai calon wakil gubernur mendampingi Riza.
"Kalau nama sudah ada dong, Pak Ariza. Cuma lagi sedang dicari pendampingnya (calon wakil gubernur)," tutur Syarif di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (8/11/2022).
Anggota DPRD DKI itu lalu menegaskan, Riza telah mendapatkan restu dari Prabowo.
Menurut dia, Gerindra hanya tinggal mengumumkan secara resmi terkait Riza yang maju sebagai calon gubernur ini.
"Sudah (mendapat restu dari Prabowo). Bahasa kita, tinggal bungkus saja. Tinggal diumumkan secara formal," ucap Syarif.
Riza yang menjabat ketua DPD Gerindra DKI itu pun disebut telah siap dengan proyeksi tersebut.
Kini, menurut Syarif, Riza tengah disibukkan dengan sejumlah organisasi yang dia ikuti.
Siap patuhi Prabowo
Kabar mengenai Riza yang akan diusung sebagai cagub sudah berembus cukup lama. Saat masih menjabat sebagai wakil gubernur, Riza juga telah memberikan komentarnya terkait rencana itu.
Riza mengatakan akan mematuhi apa pun keputusan dewan pimpinan pusat partainya terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
"Soal kesiapan sebagai kader partai, kami harus patuh taat setia kepada partai. Ada pimpinan partai di situ, ada Pak Prabowo (Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto), Pak Dasco (Ketua DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad), ada Pak Muzani (Sekjen Gerindra Ahmad Muzani)," ujar Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa (27/9/2022).
Hasil lembaga survei
Pada 26 September 2022, lembaga Nusantara Strategic Netwok (NSN) merilis hasil survei lembaganya yang berkaitan dengan Pilkada DKI 2024.
Dalam paparannya, NSN mengeklaim survei tersebut dilakukan terhadap 400 responden mewakili warga DKI Jakarta dengan metode multistage random sampling.
Lembaga itu juga menyebutkan tingkat kesalahan (margin of error) sebesar ±4,9 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen pada periode 11-15 September 2022.
Dalam surveinya, tingkat elektabilitas Riza sebesar 15,3 persen atau lebih tinggi daripada tingkat elektabililitas eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang hanya 14,5 persen.
Sejatinya, elektabilitas Anies-Riza disebut menurun.
"Elektabilitas Anies dan Riza Patria mengalami penurunan,” kata Direktur Program NSN Riandi, dilansir dari Antara, Sabtu (24/9/2022).
Riandi menjelaskan, awalnya elektabilitas Riza yang dijuluki "The Real Gubernur DKI" mengalami peningkatan.
Namun, seiring dengan beberapa kebijakan Anies sebagai Gubernur DKI, elektabilitas Riza menjadi stagnan.
Dalam survei itu, nama Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma menggeser posisi Riza, dengan elektabilitas 26,3 persen.
Sementara itu, Populi Center juga menyelenggarakan survei ini di Provinsi DKI Jakarta mulai tanggal 26 Januari hingga 1 Februari 2022 dengan sampel responden tersebar secara proporsional di 60 kelurahan di Provinsi DKI Jakarta.
Metode pengambilan data dalam survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap 600 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error (MoE) ± 4 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Dalam survei itu, elektabilitas Riza hanya tiga persen. Posisinya dikalahkan oleh nama tokoh lain.
Dari survei yang sama, nama Anies menduduki elektabilitas tertinggi 47,5 persen.
Di posisi kedua dan ketiga masing-masing diikuti Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan elektabilitas 8,5 persen dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dengan elektabilitas 5,3 persen.
Kemudian di posisi keempat bertengger nama Menteri Sosial Tri Rismaharini dengan elektabilitas sebesar 3,5 persen.
Sementara itu, Centre for Strategic and International Studies (CSIS) mengungkapkan, Riza adalah salah satu tokoh yang dinilai cocok menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Berdasarkan survei yang dilakukan CSIS, sepuluh orang yang dinilai cocok menjadi Gubernur DKI Jakarta adalah Riza, Anggota DPR dari Daerah Pemilihan DKI Jakarta Ahmad Sahroni, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak.
Kemudian, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Wali Kota Solo Gibran Rakabumi Raka, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, eks Anggota DPR Nusron Wahib.
Lalu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Arya menyatakan, sebagai pimpinan wilayah, Gubernur DKI Jakarta harus memenuhi tiga indikator penting.
Ketiganya, yakni berpengalaman di birokrasi dan kepemimpinan, popularitas tokoh, dan dukungan parpol yang berpeluang mengusung atau membentuk koalisi pencalonan.
Arya melanjutkan, dari ketiga indikator tersebut, CSIS lalu mengantongi 10 nama yang dinilai cocok menjadi Gubernur DKI Jakarta.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/09/05551591/ketika-riza-patria-dapat-restu-prabowo-untuk-jadi-cagub-dki-apa-kata