Salin Artikel

Deteksi Pembuang Sampah Pakai "Drone" Dinilai Bisa Dimanipulasi, Pakar: Orang Kita Itu Paling Pintar kalau Akal-akalan!

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat tata kota Universitas Trisakti, Yayat Supriyatna, menilai penggunaan pesawat nirawak atau drone tidak efektif menjerat masyarakat yang membuang sampah sembarangan.

Pasalnya, kata dia, selalu ada celah bagi masyarakat yang ingin membuang sampah tanpa harus terdeteksi oleh kamera drone.

Yayat mengatakan, bisa saja pembuang sampah itu menggunakan penyamaran, misalnya pakai kupluk, masker, dan topi, untuk buang sampah sembarangan sehingga tidak terdeteksi wajahnya.

"Orang kita itu pintar-pintar ngakalin, lho. Jadi, kita harus pikirkan apakah drone itu efektif atau tidak dalam antisipasi perilaku masyarakat yang selalu pinter ngakal-ngakalin," ujar Yayat kepada Kompas.com, dikutip Jumat (11/11/2022).

Yayat menilai akan lebih baik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengevaluasi sistem yang ada dan menggali apa saja yang menjadi permasalahan sampah di Ibu Kota hingga saat ini.

"Yang penting adalah tindakan untuk menyelesaikan masalah dari sistem yang ada sekarang. Kalau sistem sudah berjalan tapi masih ada yang membangkang itu baru dihukum," tutur Yayat.

Menurut Yayat, drone itu berfungsi sebagai perekam. Ia tak yakin seberapa jauh efektivitasnya dalam menanggulangi sampah di Jakarta.

Yayat menjelaskan, setidaknya ada dua faktor yang mendorong orang justru buang sampah sembarangan, yaitu struktural dan budaya.

Dari faktor struktural, Yayat menduga orang buang sampah lantaran tidak ada sistem pelayanan yang memadai di wilayahnya, misalnya tidak ada pengambilan sampah ataupun tidak ada tempat sampah.

"Jangan-jangan, mereka buang sembarangan itu karena tidak ada tempatnya atau pengelolaannya. Orang biasanya geleuh kalau ada sampah terlalu lama di rumah," tutur Yayat.

Dari faktor budaya, Yayat menilai penanganan sampah ini lebih sulit kalau malas sudah jadi kebiasaan dan mendarah daging bagi masyarakat.

Dari sudut pandang ini, Yayat menilai drone bukan solusinya karena bisa saja dimanipulasi. Untuk itu, ia mendorong agar ada perbaikan sistem yang berlaku saat ini.

Adapun Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta berencana menerbangkan drone untuk memburu orang yang buang sampah sembarangan. Cara ini akan diterpakan mulai pekan depan.

Kepala Dinas LH DKI Asep Kuswanto mengatakan, dinasnya sedang mendata wilayah-wilayah yang warganya sering membuang sampah ke bantaran kali atau kali.

"Utamanya sepanjang Kali Ciliwung itu bisa kami coba untuk terbangkan drone di lokasi," kata Asep di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis (10/11/2022).

Setelah pendataan selesai, barulah drone dioperasikan untuk mengawasi warga yang membuang sampah ke bantaran kali atau kali. Namun, Asep belum mengetahui jumlah drone yang akan diterbangkan.

(Penulis: Larissa Huda, Nirmala Maulana Achmad | Editor: Nursita Sari)

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/11/10275981/deteksi-pembuang-sampah-pakai-drone-dinilai-bisa-dimanipulasi-pakar-orang

Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke