Menurut Ketua Umum DPP APPBI Alphonzus Widjaja, faktor penyebabnya tak hanya pandemi Covid-19, melainkan kalah bersaing dengan sistem perdagangan daring.
Oleh karena itu, kata Alphonzus, pusat perbelanjaan seharusnya memiliki fungsi lain selain tempat berbelanja.
"Sudah sejak lama fungsi utama pusat perbelanjaan bukan lagi sekadar mengedepankan fungsi belanja, karena akan langsung berhadapan dengan online atau e-commerce," ujar Alphonzus melalui keterangan tertulis, Jumat (18/11/2022).
Ia menjelaskan, fungsi lain dari pusat perbelanjaan akan terus berubah dari waktu ke waktu. Terlebih, mal sangat erat dengan gaya hidup yang juga cepat sekali berubah.
"Pada saat ini, untuk merespons perubahan yang terjadi akibat pandemi Covid-19, maka pusat perbelanjaan harus dapat menambahkan fungsi lain," jelas Alphonzus.
Fungsi lain tersebut salah satunya bisa berbentuk fasilitas bagi pengunjung untuk berinteraksi.
Sebab, sudah hampir tiga tahun masyarakat Indonesia tidak bisa dengan bebas berinteraksi secara langsung imbas Covid-19.
"Pusat perbelanjaan harus dapat menyediakan ataupun memberikan journey atau experience kepada para pelanggannya, bukan lagi sekadar menyediakan ataupun memberikan fungsi belanja saja," kata Alphonzus.
"Customer experience ataupun customer journey dapat diciptakan dari konsep gedung dan juga tenant mix," lanjut dia.
Menurut Alphonzus, banyak pusat perbelanjaan yang mampu bertahan dan telah berhasil memberikan fungsi lain dari sekadar fungsi belanja.
Dengan demikian, mal lebih diminati dan banyak dikunjungi oleh masyarakat, bahkan tingkat kunjungannya mencapai 100 persen.
Sebelumnya diberitakan, ada beberapa mal yang semakin sepi usai pandemi Covid-19 melanda, salah satunya yaitu Mal Blok M.
Mal yang berada di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, itu kini terlihat sepi dari pedagang ataupun pembeli.
Satu per satu pedagang di sana mundur dan menutup usahanya. Pada Rabu (16/11/2022), Kompas.com melihat hanya tiga kios yang masih bertahan di sana.
Ketiganya sama-sama menjual pakaian tetapi memiliki pangsa pasar yang berbeda. Satu kios berlokasi di sebelah kiri, sedang dua lainnya berada di sebelah kanan lantai dasar.
Kompas.com pun berbincang dengan Rizki (30), salah satu pedagang yang pernah berjualan di Mal Blok M.
Rizki menceritakan bagaimana dia gulung tikar akibat pandemi Covid-19 pada Maret 2020.
Pedagang pakaian pria yang merintis usahanya sejak 2017 itu mengaku tak sanggup lagi membayar sewa kios di Mal Blok M.
"Kan enggak ada pelanggan, benar-benar sepi, harga sewa juga enggak turun. Karena enggak ada pemasukan, jadinya bingung buat bayar sewa," ujar Rizki saat ditemui di Mal Blok M, Rabu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/19/11170931/banyak-mal-sepi-appbi-sebut-penyebabnya-bukan-cuma-pandemi-covid-19