Salin Artikel

Dua Pekan Berlalu: Misteri Satu Keluarga yang Tewas Membusuk di Kalideres Kian Terkuak, Polisi Ungkap Petunjuk Penting

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua pekan lalu, satu keluarga yang terdiri dari suami, istri, anak, dan ipar, ditemukan sudah tidak bernyawa di Perumahan Citra Garden Extension Blok AC5 Nomor 7, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.

Meski belum terungkap secara tuntas, kepolisian mulai menemukan benang merah dari kejanggalan demi kejanggalan dalam penemuan satu keluarga yang membusuk di rumahnya sendiri itu.

Kompas.com mencoba merunut peristiwa tersebut sejak awal ditemukan masyarakat setelah mencium bau busuk hingga petunjuk penting dari kepolisian. Berikut rangkumannya:

Ditemukan di Ruang yang Berbeda

Jasad satu keluarga yang telah membusuk itu ditemukan dalam posisi yang berberda-beda. Rudyanto Gunawan (71) ditemukan dalam posisi tertidur di atas kasur di kamar belakang.

Kemudian, istri Rudyanto bernama Margaretha Gunawan (68) ditemukan di kamar depan dalam posisi tertidur di atas kasur.

Di kamar yang sama juga ditemukan jasad anak dari Rudyanto-Margaretha bernama Dian (40), tetapi letaknya di lantai.

Terakhir, ipar dari Rudyanto bernama Budyanto Gunawan yang ditemukan dalam posisi terlentang di sofa ruang tamu.

Polisi menduga mereka meninggal dunia dalam waktu yang berbeda-beda. Tak ada tanda kekerasan pada jasad mereka.

Keberadaan Jasad Dipicu Bau Busuk yang Menyengat

Ketua RT 007 RW 015 Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, Asiung, terkejut saat pertama kali melihat ke lokasi kejadian. Asiung menemukan empat jenazah dalam satu rumah sekitar pukul 18.30 WIB.

Menurut Asiung, penemuan mengerikan itu bermula saat sejumlah warga mencium bau tak sedap seperti bangkai dari rumah tersebut sejak Senin (7/11/2022).

Berselang dua hari, pada Rabu (9/11/2022), aroma tak sedap makin kentara saat petugas PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) datang untuk memutus aliran listrik di rumah itu.

"Nah sekitar jam 18.00 WIB, saya akhirnya lapor ke wilayah minta didampingi untuk membongkar pintu. Begitu saya lihat, saya langsung lapor ke Polsek Kalideres," ceritanya.

Tak Ada Sisa Makanan dalam Organ Tubuh

Tim dokter forensik Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati tidak mendapati sisa makanan pada jasad satu keluarga warga Kalideres, Jakarta Barat, yang ditemukan pada Kamis (10/11/2022).

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kalideres Ajun Komisaris Syafri Wasdar mengatakan, dari hasil autopsi tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati tidak ditemukan adanya sisa makanan pada organ dalam keempat korban.

"Kalau di lambungnya tidak ditemukan sisa makanan, artinya mungkin dia tidak makan dalam dua hari atau berapa hari," kata Syafri, Jumat (11/11/2022).

Ditemukan Lilin Merah, Kapur Baru, Bedak Bayi, Buku Berbagai Agama

Semangkuk kapur barus terlihat di atas meja makan saat empat mayat sekeluarga ditemukan di dalam rumah itu. Selain itu, juga ada sebuah lilin merah dan bedak bayi di atas meja makan yang sama.

Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Ajun Komisaris Syafri Wasdar mengatakan, dokter forensik menyebutkan bahwa kapur barus digunakan untuk menyerap bau.

Namun, Syafri tidak bisa memastikan apakah kapur barus tersebut secara sengaja digunakan seseorang untuk menghilangkan bau jenazah di dalam rumah tersebut atau tidak.

Selain itu, penyidik menemukan buku berbagai macam agama di dalam rumah itu. Adapun keberadaan buku itu masih menjadi teka-teki.

Mobil Dijual, Barang Dipak, dan Listrik Diputus

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Metro Jakarta Barat Komisaris Besar (Kombes) Pasma Royce mengungkapkan, mobil milik keluarga ternyata telah dijual.

Selain itu, polisi mendapati barang-barang di rumah korban dalam kondisi sudah dipak dan dibungkus rapi. Warga setempat juga sempat melihat korban mengeluarkan sejumlah perabotan dari dalam rumah ke mobil boks.

Anak dari keluarga itu juga diketahui meminta PT PLN untuk memutus aliran listrik di rumahnya. Keluarga itu disebut telah menunggak tagihan listrik sejak Agustus 2022.

Ibu Diketahui Mati Sejak 6 Bulan Lalu

Margaretha Gunawan, satu dari empat penghuni rumah yang ditemukan tewas di Kalideres, Jakarta Barat, sudah meninggal sejak sebelum 13 Mei 2022.

Hal itu terungkap dari keterangan pegawai koperasi simpan pinjam yang sempat berkomunikasi dan berinteraksi dengan keluarga karena hendak menggadaikan sertifikat tempat tinggal tersebut.

Pegawai yang sudah curiga itu pun diam-diam menyalakan senter dari ponselnya dan mendapati Margaretha sudah menjadi mayat.

Dian yang saat itu melihat pegawai tersebut langsung mengatakan bahwa ibunya masih hidup. Ia mengaku masih memberikan susu dan menyisir rambut ibunya yang sudah jadi mayat.

Pesan Misterius Bernada Negatif

Penyidik kepolisian bersama tim ahli digital forensik memeriksa dua unit ponsel milik anggota keluarga tersebut yang ditemukan di dalam rumah.

Dari ponsel itu, penyidik menemukan informasi berupa pesan komunikasi satu arah dari ponsel pertama ke ponsel kedua. Nada pesan tersebut beremosi negatif.

Penyidik bersama tim ahli psikologi forensik masih terus menganalisis maksud dari pesan-pesan tersebut dan mencari keterkaitannya dengan motif meninggalnya para korban.

Jual Aset Bukan Miliknya

Kepolisian mengungkap ada upaya salah satu anggota keluarga menjual aset yang bukan miliknya. Barang-barang yang dijual itu di antaranya mobil, kendaraan roda dua, pendingin ruangan (AC), kulkas, blender, dan televisi.

Selain itu, adapula sertifikat rumah juga tertulis atas nama Reny Margaretha Gunawan (68). Barang-barang itu diduga aktif dijual oleh Budyanto Gunawan (68) yang berstatus adik Rudyanto (71).

Seperti diketahui, Budyanto sempat menemui pegawai koperasi simpan pinjam yang sedang mensurvey rumah yang ingin digadai saat Margaretha diketahui sudah jadi mayat pada 13 Mei lalu.

(Penulis: Mita Amalia Hapsari, Zintan Prihatini, Tria Sutrisna | Editor: Jessi Carina, Fabian Januarius Kuwado, Rakhmat Nur Hakim, Ihsanuddin)

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/24/11450091/dua-pekan-berlalu-misteri-satu-keluarga-yang-tewas-membusuk-di-kalideres

Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke