Salin Artikel

Rutin Hadir Sejak 2016, Peserta Reuni 212: Bohong Kalau Dibilang Kami Dikasih Duit!

JAKARTA, KOMPAS.com - Siti Tursilo (55), salah satu peserta aksi 212 tahun 2022 mengaku rutin menghadiri aksi tersebut sejak tahun 2016.

Sebagai satu dari sekian ribu orang yang hadir, ia menyebut bahwa aksi reuni 212 memang murni panggilan hati tiap peserta.

Mereka yang hadir merupakan simpatisan yang tak mengharapkan biaya apapun.

"Semalam kami menginap di hotel. Semua bayar sendiri pokoknya. Sudah panggilan hati untuk mempersatukan umat," kata Siti di pelataran Masjid Agung At-Tin, Jumat (2/12/2022).

Datang dari wilayah Tangerang Selatan bersama suaminya, Siti memastikan semua biaya untuk kegiatan reuni 212 berasal dari kantong masing-masing peserta.

Menurut Siti, seluruh peserta memang hadir dengan keikhlasan untuk mempersatukan dan memperkuat jalinan antarumat.

"Jadi, bohong itu kalau ada yang bilang kami dikasih duit, enggak ada itu. Itu semua kami keluar harta, keluar tenaga, itu karena ikhlas," sebut dia.

Peserta lain aksi tersebut, Yeni (44), menyampaikan hal serupa.

Wanita asal Bandung, Jawa Barat itu menyebutkan kehadirannya bersama empat anggota keluarga lain selalu menggunakan uang sendiri dan tidak pernah meminta biaya dari pihak manapun.

"Niat saya memang ibadah. Saya memang selalu berangkat pakai uang sendiri," kata Yeni.

Niatnya hadir dalam acara reuni 212 itu pun tulus dan ikhlas. Ia mengaku sudah berangkat dari Bandung sejak Kamis (1/12/2022) malam.

"Berangkat jam 9 malam, sampai jam 12 dini hari," tutur Yeni.

Yeni mengaku tak pernah absen sejak aksi 212 digelar pertama kali di Jakarta pada tahun 2016 lalu.

Ia mengungkapkan rasa senangnya ketika reuni 212 kembali digelar. Namun, ada perasaan mengganjal ketika jumlah massa yang hadir tak sesuai dengan apa yang ia harapkan.

Ia lantas membandingkan dengan aksi 212 digelar pada 2016, yang mana massa aksi memenuhi seluruh kawasan Monas.

"Mungkin ini sih enggak sebanyak di Monas, jadi agak bagaimana ya. Jadi muncul pertanyaan, kenapa sih, yang waktu di Monas itu penuh, sekarang enggak terlalu," imbuh Yeni.

Reuni 212 tahun ini dimulai sejak Jumat dini hari sekitar pukul 02.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB.

Para peserta pun diwajibkan menerapkan protokol kesehatan (prokes) untuk meminimalkan penularan Covid-19.

"Dimulai dengan shalat tahajud hingga pukul 09.00 WIB. Bawa alat shalat, pakai masker, jaga protokol kesehatan, dan diharapkan mengenakan pakaian putih," ujar Penanggung Jawab Reuni Aksi 212 Yusuf Martak dalam keterangannya.

Yusuf menyebutkan bahwa reuni kali ini difokuskan pada kegiatan doa bersama dan bermunajat.

Tidak seperti Reuni 212 sebelumnya di kawasan Monas, yang digelar bersamaan dengan aksi damai untuk menyuarakan isu tertentu.

"Kenapa acara di sini? Karena memang di masjid ini kami akan melakukan acara yang bertema munajat. Di samping perjuangan, tadi sudah disampaikan, yaitu kami tidak hanya mengandalkan perjuangan, tetapi kami butuh kekuatan dari doa," ungkap Yusuf.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/12/02/20310491/rutin-hadir-sejak-2016-peserta-reuni-212-bohong-kalau-dibilang-kami

Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke