Salin Artikel

Shopee PHK Massal, Eks Pegawai "Move On" Cari Pekerjaan Baru

JAKARTA, KOMPAS.com - Shopee Indonesia melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. Mereka yang terkena PHK, kini mulai "move on" dan terus berjuang mencari pekerjaan yang baru.

Hal ini dialami Zaenita alias Zeze (31), salah satu karyawan yang terkena PHK oleh Shopee Indonesia pada 19 September 2022.

Zeze sudah dua bulan menganggur, dia kini aktif mengirimkan curriculum vitae (CV) ke berbagai perusahaan untuk mendapatkan pekerjaan yang baru.

“(Aktivitas sehari-hari) ya kirim-kirim CV, interview-interview (wawancara kerja),” ujar Zeze kepada Kompas.com, Rabu (7/12/2022).

Zeze mengatakan bahwa selain dia mengirim CV-nya sendiri, di satu sisi pihak human resources development (HRD) Shopee Indonesia juga membantu untuk menyebarkan CV para karyawan yang di-PHK ke perusahaan-perusahaan lainnya.

Pihak HRD Shopee Indonesia juga disebut memberikan beberapa program kepada eks pegawai yang di-PHK, yakni seperti cara membuat CV yang menarik dan benar, ada pula program untuk merekomendasikan eks pegawai itu agar dilirik oleh pihak lain.

"Iya dibantuin sih, selain nyebarin CV-CV kita (eks pegawai Shopee Indonesia yang di-PHK), di (Shopee Indonesia) juga bikin beberapa progam buat ngebantuin yang lay off (diberhentikan)," ucap dia.

"Tapi yang belum kerja itu balik lagi, rezeki-rezekian, emang belum cocok aja," tambah dia.

Kendati ada beberapa eks pegawai Shopee Indonesia yang beruntung bisa langsung mendapatkan pekerjaan baru tak lama setelah terkena PHK, kata Zeze, sebagian lainnya masih berjuang mencari pekerjaan yang sesuai.

“Kalau pekerjaan baru belum ada sih, tapi temen-temen aku ada aja yang sudah dapat cepat juga (tak lama usai PHK), yang baru dapat belakangan ini juga ada, ada yang belum dapat kayak aku juga ada,” ceritanya.

“Mungkin itu kan rezeki-rezekian aja ya, jodoh-jodohan, sebenarnya bukan berarti setelah ini susah dapat kerja, ya emang jodoh-jodohan aja, mungkin dari kitanya juga enggak cocok sama yang ditawarkan,” sambung dia.

Secara pribadi, Zeze mengaku sudah mendapatkan beberapa tawaran pekerjaan, tetapi ia belum sepakat karena persoalan waktu kerja, gaji dan lokasi.

"Ya penginnya sih (dapat kerja) yang waktunya fleksibel juga kayak kemarin (di Shopee Indonesia)," kata dia.

Ia juga berharap agar pihak perusahaan yang menawarkan kerja, dapat memberikan kesempatan bekerja dengan upah yang sesuai terhadap kemampuan kinerja mereka.

Sebagai pekerja yang di PHK, menurut Zeze, perusahaan berikutnya haruslah mengapresiasi dan melihat karya atau hasil kerja pegawai seperti dirinya di saat bekerja dahulu di perusahaan sebelumnya, bukan hanya melihat kondisi bahwa ia merupakan saah satu pegawai yang di PHK.

"Harapannya juga yang gajinya enggak turun, karena mungkin banyak perusahaan yang ngelihatnya karena kami korban PHK jadi kayak butuh banget pekerjaan, jadi dinego gajinya tuh," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira mengatakan, keputusan PHK yang dilakukan Shopee terkait dengan kondisi ekonomi global.

"Kondisi ekonomi global menuntut kami untuk lebih cepat beradaptasi serta mengevaluasi prioritas bisnis agar bisa menjadi lebih efisien," kata Radynal, dikutip dari Kompas.com, Selasa (20/9/2022).

Pihaknya menyebut, keputusan melakukan PHK ini adalah keputusan yang sangat sulit.

Menurut dia, Shopee Indonesia telah mencoba melakukan penyesuaian dengan beberapa kebijakan bisnis.

Namun, PHK yang diterapkan saat ini adalah langkah terakhir yang harus ditempuh.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/12/08/12380561/shopee-phk-massal-eks-pegawai-move-on-cari-pekerjaan-baru

Terkini Lainnya

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-Ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Sopir JakLingko Ugal-Ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Megapolitan
Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Megapolitan
Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Megapolitan
Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Megapolitan
Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Megapolitan
Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Megapolitan
Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

Megapolitan
Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi 'Gemuk' pada Pilkada 2024

Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi "Gemuk" pada Pilkada 2024

Megapolitan
Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Megapolitan
Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Megapolitan
Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke