Menurut Syarif, pemulung tersebut marah lantaran ditegur oleh korban dan dipotret oleh saksi yang merupakan rekan korban, anggota Satpol PP Kelurahan Cijantung bernama Candra Budiyono.
"Saya rasa enggak ada motif lain. Cuma, pas (pelaku) disuruh minggir, si korban melihat pelaku pegang pisau, korban mundur. Rencananya mau telepon Dinas Sosial, tapi temannya korban motret pelaku. Langsung diserang," tutur dia kepada Kompas.com di Jakarta Timur, Kamis.
Penusukan itu terjadi di pertigaan Lebak Para, Jalan Pertengahan, RT 015 RW 003, Kelurahan Cijantung, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, sekitar pukul 10.30 WIB.
Pada saat itu, korban dan saksi sedang melakukan patroli rutin di wilayah Cijantung. Mereka melihat seorang pemulung sedang duduk di pinggir jalan sambil membawa karung.
Korban dan saksi turun dari motor untuk menegurnya agar tidak duduk di sana. Namun, korban melihat pisau di pinggang kanan pemulung itu.
Korban pun mundur dan berencana menelepon Dinas Sosial. Pada saat yang bersamaan, saksi mengeluarkan ponsel dan memotret pemulung tersebut.
Syarif menjelaskan bahwa saat itulah pelaku berusaha menyerang saksi. Korban lalu berusaha menjatuhkan pisau yang dipegang pelaku menggunakan balok kayu.
"Akhirnya, korban bantuin supaya saksi yang dikejar enggak didapat pemulung, langsung dipitinglah (oleh korban). Tiba-tiba dia (korban) kena tusuk," ujar Syarif.
Pisau tersebut menusuk area lengan kiri bagian belakang dan punggung kiri korban.
Saat ini, pemulung tersebut sudah ditangkap dan diperiksa lebih lanjut di Mapolsek Pasar Rebo.
Sementara itu, korban masih dirawat di RSUD Pasar Rebo dengan kondisi luka yang terlihat seperti goresan memanjang.
"Kalau dilihat dari lukanya itu bukan ditusuk. Dia agak panjang kayak digores. Kalau tusuk kan ke dalam. Ini panjang," pungkas Syarif.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/12/15/22340941/motif-pemulung-tusuk-satpol-pp-di-pasar-rebo-marah-karena-ditegur-dan