JAKARTA, KOMPAS.com - Dua pekan yang lalu, sebelum mengembuskan napas terakhirnya, Budayawan Betawi Ridwan Saidi sempat membuat Podcast Youtube bersama Fadli Zon.
Hal itu disampaikan Fadli, usai menghadiri pemakaman Ridwan pada Minggu (25/12/2022) sore.
"Saya sendiri terakhir sempat wawancara beliau dua minggu lalu untuk podcast saya, dan selalu ada yang baru apalagi kemarin tentang lagu-lagu jadul, lagu-lagu lama yang diolah," tutur Fadli saat ditemui di TPU Karet Bivak, Minggu.
Selain membahas soal lagu zaman dahulu, keduanya juga membicarakan sejarah dalam podcast tersebut.
Bagi Fadli, sosok Ridwan Saidi merupakan tempatnya menimba ilmu, pengalaman, hingga pemikiran.
"Beliau adalah seorang tokoh besar, multidimensi, bukan orang mono dimensi dan Bang Ridwan ini menurut saya sebenarnya adalah aset nasional," ungkap Fadli.
Pasalnya, Ridwan tak hanya menggeluti bidang budaya saja tetapi hal lainnya termasuk politik, ekonomi, budaya, dan hukum.
Selain budaya Betawi, Ridwan Saidi juga diketahui mempelajari budaya nusantara lainnya.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu pun mengaku merasa kehilangan atas wafatnya Ridwan.
"Mudah-mudahan almarhum diberikan tempat yang terbaik di sisi Allah SWT," imbuh Fadli.
Selain Fadli Zon, beberapa tokoh juga sempat mendatangi prosesi pemakaman Ridwan Saidi seperti Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, eks Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, dan politisi Sylviana Murni.
Adapun Ridwan Saidi mengembuskan napas terakhir saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan, karena sakit yang diderita.
Untuk diketahui, Ridwan lahir pada 2 Juli 1942 di Gang Arab Nomor 20, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Ia menikahi Yahma Wisnani, seorang wanita kelahiran Minang, Sumatera Barat, pada 1977.
Pasangan ini dikaruniai lima orang anak, yakni Syarifah Jihan Marina, Syarif Razvi, Rifat Najmi, Ferhat Afkar, dan Shahin Maulana.
Ridwan adalah anak keempat dari empat bersaudara dari pasangan Abdurrahim dan Muhaya, ketiga kakaknya adalah perempuan semua. Semasa kuliah ia aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan berhasil menjadi Ketua Umum PBHMI 1974-1976.
Ridwan kemudian menjadi caleg PPP pada Pemilu 1977. Ia pun terpilih sebagai anggota DPR dari PPP.
Ketika Ridwan sudah tidak aktif lagi dalam dunia perpolitikan nasional selepas menjabat anggota DPR pada 1987, ia memfokuskan diri mengamati masalah-masalah kebudayaan Betawi.
Ridwan juga tidak memiliki hasrat untuk berkecimpung di dalam struktur pemerintahan DKI Jakarta, khususnya Badan Musyawarah (Bamus) Betawi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/12/26/06160191/sebelum-wafat-ridwan-saidi-sempat-bikin-podcast-bareng-fadli-zon