Salin Artikel

Tanggul Laut Raksasa Vs Hutan Mangrove, Mana yang Efektif Cegah Rob di Pesisir Jakarta?

JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir pesisir atau rob merupakan ancaman nyata bagi warga di pesisir utara Jakarta.

Sejauh ini, pembangunan tanggul laut raksasa atau giant sea wall menjadi salah satu pilihan pemerintah mencegah banjir rob di pesisir Ibu Kota.

Namun, tanggul laut dinilai hanya solusi jangka pendek. Banjir rob akan terus berulang apabila tak ada reforestasi mangrove.

Ancaman rob bagi warga di pesisir Jakarta, salah satunya terjadi di wilayah Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara.

Wilayah itu terendam air hingga kedalaman 50 sentimeter pada Minggu (25/12/2022) lalu,

Banjir pesisir juga sebelumnya sempat melanda dua wilayah rukun tetangga (RT) di Marunda, Cilincing.

Kepala Satuan Pelaksana Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta Michael Sitanggang bakal menggelar musyawarah melalui Badan Musyawarah (Bamus) DPRD DKI Jakarta untuk membahasnya.

"Pasang air laut menyebabkan kenaikan status siaga Pintu Air Pasar Ikan menjadi siaga 1 (bahaya) dan banjir pesisir di beberapa titik di wilayah DKI Jakarta," kata Michael, dalam keterangannya.

Banjir rob yang terjadi berulang di pesisir Jakarta itu sudah dalam proses penanganan pemerintah.

Salah satu cara mencegah rob berulang itu, yakni dengan membangun tanggul laut raksasa.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan pembangunan tanggul laut raksasa masih terus berproses.

Pembangunan tanggul itu jadi kewenangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Mengenai tanggul, saya sudah sampaikan ada 22,5 kilometer (yang belum terbangun)," ucap Heru di Jakarta Timur, Selasa (27/12/2022).

Menurut Heru, tanggul laut yang telah dibangun Pemprov DKI sepanjang 0,5 kilometer (km) dan ada penambahan 1,59 km pada tahun ini. Artinya, hingga 2022, tanggul yang telah dibangun Pemprov DKI sepanjang 2,09 km.

Utamakan reforestasi mangrove

Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti, Nirwono Yoga, menilai pembangunan tanggul laut tak akan mampu mengatasi banjir pesisir di Ibu Kota. Sebab, menurutnya, tanggul laut hanya solusi jangka pendek.

"Untuk jangka panjang lebih baik reforestasi mangrove karena makin lama hutannya meluas dan membesar, kemampuan memitigasi bencana rob, abrasi pantai, hingga meredam tsunami jauh lebih efektif dan murah," ucap Nirwono saat dihubungi Kompas.com, Rabu (28/12/2022).

Nirwono juga menyebut tanggul laut raksasa cenderung tak ramah lingkungan, dan menelan biaya besar termasuk biaya perawatan maupun pemeliharaan.

"Tetap butuh biaya untuk perawatan dan pemeliharaannya ke depan, yang justru makin mahal sehingga tidak efisien dan boros," sebut Nirwono.

Pemprov DKI Jakarta, lanjut Nirwono, seharusnya memprioritaskan restorasi kawasan pesisir guna mengatasi rob, abrasi pantai, intrusi air laut, dan tsunami. Restorasi kawasan pesisir juga berperan mengantisipasi ancaman tenggelamnya Ibu Kota.

"Pompa sebanyak apa pun tidak akan mampu menguras air rob. Apalagi bila terjadi hujan lebat dan banjir besar di Jakarta," papar Nirwono.

Upaya restorasi kawasan pesisir Jakarta, bisa dimulai Pemprov DKI Jakarta dengan membebaskan lahan sepanjang 500 meter dari pantai ke daratan.

Lahan ini perlu bebas dari bangunan, dan permukiman. Pemprov DKI juga harus merelokasi permukiman warga ke rusunawa terdekat.

Penyelesaian pembangunan tanggul laut raksasa

Upaya menyelesaikan pembangunan tanggul raksasa di pesisir Jakarta awalnya disampaikan Presiden Joko Widodo saat meresmikan Bendungan Ciawi, Bogor, pada Jumat (23/12/2022).

Saat itu, Jokowi memerintahkan jajarannya agar segera menyelesaikan normalisasi 13 sungai di Jakarta demi mengatasi masalah banjir di Ibu Kota.

Menurut Jokowi, siapa pun yang memimpin Jakarta harus menuntaskan proyek tersebut karena sudah tertuang di dalam masterplan atau rencana induk pemerintah.

Banjir di Jakarta itu, siapa pun gubernurnya harus konsisten menyelesaikan normalisasi 13 sungai yang ada di Jakarta," kata Jokowi.

Selain normalisasi 13 sungai, Jokowi juga mengingatkan agar manajemen pemompaan waduk-waduk di Jakarta serta pembangunan tanggul laut raksasa harus dituntaskan.

Sebab, tanpa normalisasi sungai, manajemen pompa, dan pembangunan tanggul laut, sampai kapan pun, Jakarta akan selalu dilanda banjir.

"Kalau tiga hal ini tidak selesai, sampai kapan pun Jakarta akan selalu banjir. Siapa pun gubernurnya, harus konsisten menyelesaikan tadi yang saya sampaikan," tutur Jokowi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/12/29/05030031/tanggul-laut-raksasa-vs-hutan-mangrove-mana-yang-efektif-cegah-rob-di

Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke