BEKASI, KOMPAS.com - Turyono Wahadi (58), kakak dari Angela Hindrianti Wahyuningsih, mengaku sudah menaruh rasa curiga kepada M Ecky Listiantho (34).
Turyono menyampaikan, kecurigaan itu muncul karena Ecky diduga telah mengambil unit apartemen milik adiknya.
Hal itu terjadi ketika Turyono dan Ecky bertemu di Stasiun Gambir pada 2019. Pertemuan itu terjadi karena Turyono tengah mencari keberadaan adiknya yang hilang.
"Ingin menanyakan keberadaan adik saya, tapi dia enggak mengakui, katanya dia juga cari keberadaan adik saya. Dia katanya mencari, enggak menemukan juga, intinya dari situ tak ada petunjuk sama sekali," ujar Turyono kepada Kompas.com, Jumat (6/1/2023).
Dari pertemuan itu, Turyono menyebut bahwa pelaku memiliki sifat yang ramah dan sopan.
Di waktu yang sama, pelaku sempat berbicara ke Turyono kalau pertemuan terakhir mereka adalah saat keduanya membahas transaksi apartemen pada Maret.
"Nah, dari kasus apartemen itu, keluarga curiga, dia mengaku beli apartemen, dan katanya membayar Rp 750 - 850 juta, padahal sebelumnya dia sempat meminjam uang adik saya," ungkap Turyono.
"Dia pinjam uang untuk (bayar) pajak mobil terus sebelumnya lagi mau pinjam uang untuk perbaikan mobil," tambah dia.
Dari uang pinjaman itu, Turyono curiga bahwa apartemen milik adiknya telah pindah tangan.
Sebab, ada lembar transaksi dan surat pernyataan, namun tanda tangan dalam lembaran tersebut diduga palsu.
"Ada transaksi jual-beli, dia (pelaku) kirim waktu itu lewat WhatsApp, kwitansi dan surat pernyataan. Tapi palsu itu tanda tangannya, karena berbeda," imbuh Turyono.
Diduga, apartemen milik Angela yang telah pindah tangan itu dijual kembali oleh Ecky.
"(Kabarnya) dikontrakin lagi sama Ecky, tapi sekarang dijualin lagi. Jadi, kasusnya sudah dari 2019, sudah lama," tuturnya.
Ketika pertemuan itu terjadi, pihak keluarga pun akhirnya tak mempunyai petunjuk mengenai keberadaan Angela.
Hingga pada Jumat (30/12/2022) lalu, tubuh Angela akhirnya ditemukan.
Tubuh Angela dimutilasi dan diletakkan dalam dua boks kontainer.
Kontainer boks itu diletakkan di kamar mandi, petak paling terakhir di kamar kontrakan yang disewa oleh pelaku yang tidak lain ada M Ecky Listiantho.
Kepastian tentang identitas Angela Hindriati Wahyuningsih itu disampaikan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi.
Hengki mengatakan bahwa identitas diketahui dari hasil pemeriksaan DNA oleh tim kedokteran RS Polri dan laboratorium forensik Polri.
"Hasil kolaborasi antara kedokteran forensik RS Bhayangkara Sukanto dan Laboratorium forensik Polri mengindikasikan bahwa korban adalah terkonfirmasi atas nama Angela Hindriati, 54 tahun," ujar Hengki, Jumat.
Menurut Hengki, identitas korban diketahui setelah penyidik mencocokkan DNA jasad yang termutilasi dengan jenazah anak dari Angela, Anna Laksita Leialoha.
Ekshumasi atau pembongkaran makam Anna di TPU Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan, telah berlangsung pada Kamis (5/1/2023) sekitar 14.24 WIB.
Adapun Angela telah dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak pertengahan 2019.
Sejak saat itu, keluarga mencari keberadaan Angela, tetapi tidak kunjung ditemukan.
Hingga akhirnya polisi menemukan jasad yang termutilasi di dalam rumah kontrakan di Kampung Buaran, Desa Lambangsari, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Kamis (29/12/2022).
Saat itu, polisi turut mengamankan pelaku pembunuhan dan mutilasi, M Ecky Listiantho.
Ecky sebelumnya sempat dilaporkan hilang oleh istrinya, tetapi justru ditemukan polisi di kamar kontrakan bersama jasad Angela yang telah termutilasi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/06/18341411/keluarga-korban-mutilasi-curiga-ecky-telah-kuasai-apartemen-angela-sejak