Angka itu melonjak dibandingkan tahun sebelumnya, yakni 437 kasus pada 2021.
"Kejadian kasus DBD Kota Tangerang Selatan dari 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2022 berjumlah 756 kasus," ujar Allin dalam keterangannya, Senin (9/1/2023).
"Mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2021 dengan jumlah kasus total 437," lanjut dia.
Adapun daerah yang ditemukan paling banyak kasus DBD yaitu Kecamatan Pamulang dengan jumlah 155 kasus.
Kemudian, disusul Kecamatan Serpong sebanyak 128 kasus, Pondok Aren 117 kasus, Ciputat Timur 113 kasus, Ciputat 105 kasus, Serpong Utara 99 kasus, dan Setu sejumlah 38 kasus DBD.
Berdasarkan data dan analisis selama lima tahun terakhir, tren kasus DBD di Tangsel meningkat pada Desember hingga April seiring dengan terjadinya musim hujan.
Karena itu, kata Allin, Pemerintah Kota Tangsel mengajak seluruh masyarakat untuk mencegah DBD dengan melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Salah satunya dengan melakukan 3M plus, yaitu menguras, menutup, mendaur ulang, serta menghindari gigitan nyamuk.
Selain itu, masyarakat juga diharapkan turut berpartisipasi dalam gerakan satu rumah satu jumantik minimal seminggu sekali.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/09/13522931/kasus-dbd-di-tangsel-capai-756-pada-2022-melonjak-dibandingkan-2021