Salin Artikel

Soal Kabel Semrawut di Tangsel, Pengamat: Warga Bisa Paksa Pemkot Merapikan

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Yoga, mengkritisi persoalan kabel semrawut yang terjadi di wilayah Tangerang Selatan.

Menurut Nirwono, daerah penyangga ibu kota tersebut seharusnya sudah berfokus untuk memperindah tata kota.

Termasuk membereskan persoalan kabel semrawut yang hingga saat ini masih belum rampung.

Sebagai informasi, kabel yang acak-acakan di wilayah Tangsel mayoritas merupakan kabel provider.

"Pemkot Tangsel dapat menginstruksikan kepada provider untuk menata atau membersihkan kabel-kabel utilitas tersebut segera," ujar Nirwono kepada Kompas.com, Rabu (11/1/2023).

"Jika tidak diindahkan, pemkot dapat segera membersihkan kabel-kabel tersebut demi keselamatan warga," lanjut dia.

Apabila tidak ada langkah nyata sesegera mungkin untuk merapikan kabel berserakan itu, maka ia menilai, masyarakat bisa mendesak pemkot untuk melakukannya.

Nirwono juga menyarankan agar Tangsel sesegera mungkin meniru tata kota Ibu Kota Jakarta yang sudah menerapkan kabel tanam atau kabel bawah tanah agar lebih rapi.

"Sebaliknya, masyarakat yang merasa terganggu dan terancam keselamatannya dapat segera memaksa pemkot untuk segera membersihkan kabel tersebut," jelas Nirwono.

"Ke depan, pemkot harus segera memindahkan seluruh kabel dan pipa ke bawah trotoar seperti yang tengah dilakukan di Jakarta," lanjut dia.

Sebelumnya diberitakan, warga di sekitar Jalan Merpati Raya mengeluhkan kabel semrawut yang terjadi di sejumlah titik di lokasi tersebut.

Pantauan Kompas.com pada Selasa (3/1/2023) siang, kabel tersebut tampak menjuntai, bahkan beberapa di antaranya terlihat berserakan di pinggir jalan.

Di depan Ruko Urbana Place, kabel semrawut itu tampak menjuntai hingga ketinggian satu meter dari tanah.

Seorang warga bernama Rudi (48) mengatakan, kabel tersebut mulai semrawut akibat pemindahan tiang kabel bekas galian drainase.

"Kabel WiFi kayaknya, ini kemarin bekas galian drainase pada dipindahin tiang kabelnya. Kalau kabel yang sana ganggu kadang, kalau plangnya dibuka itu mobil susah masuk," kata Rudi saat ditemui di lokasi, Selasa.

Kondisi yang sama juga terlihat di depan SPBU Merpati Raya. Akan tetapi, kabel di depan lokasi pengisian bahan bakar kendaraan itu tampak sudah diikat menggunakan tali rafia.

Warga bernama Yenisa (33) mengatakan bahwa kabel itu diikat oleh warga sekitar agar tidak menjuntai.

"Sejak kejadian tukang gorengan itu, warga inisiatif ngikat kabel. Sudah enggak terganggu lagi, tapi takutnya mobil gede lewat ketarik kabelnya, takutnya kesangkut," jelas Yenisa.

Tak hanya di depan SPBU Merpati Raya, kondisi serupa juga terlihat di depan Ruko Asri Plaza 2. Di lokasi ini, gulungan kabel besar tampak dibiarkan begitu saja di pinggir jalan.

Beberapa puluh meter dari lokasi, atau tepatnya di seberang Puspo Budoyo, juga terdapat tumpukan kabel semrawut yang dibiarkan tergeletak di pinggir jalan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/11/18335981/soal-kabel-semrawut-di-tangsel-pengamat-warga-bisa-paksa-pemkot-merapikan

Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke