JAKARTA, KOMPAS.com - Pulung Mustika Abima (23) atau Tiko rutin berkunjung ke Rumah Sakit Jiwa Duren Sawit untuk menjenguk ibunya, Eny Sukaesi (58).
Eny yang mengalami depresi sudah dirawat di rumah sakit itu sejak akhir Desember 2022 lalu.
Namun, Tiko hingga kini belum dibolehkan untuk bertemu langsung dengan ibunya itu.
Hal itu disampaikan Tiko saat berbincang dengan Kompas.com di Masjid Nurul Amal, Kompleks PLN, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Senin (16/1/2023).
Tiko mengungkapkan, kondisi ia dan ibunya saat ini dalam keadaan yang lebih baik.
"(Kabar Tiko) Alhamdulillah baik, sehat-sehat aja kondisinya. (Kabar mama) perkembangan sekarang Alhamdulillah baik," ujar dia.
Tiko mengungkapkan bahwa ia sempat menjenguk ibunya di RSJ Duren Sawit sekitar dua hingga tiga hari lalu.
Pihak rumah sakit memang sudah mengusahakan agar Tiko bisa menjenguk Eny secara langsung dan saling tatap muka.
Akan tetapi, hal tersebut masih belum memungkinkan.
Jadi, Tiko hanya mengetahui kondisi terkini ibunya dari para perawat yang menangani Eny.
"Jadi cuma nanya ke perawatnya untuk nanya perkembangannya. Alhamdulillah positif perkembangannya, lumayan bagus dibandingin sebelumnya," terang dia.
Menurut keterangan perawat, saat ini, Eny sudah bisa diajak mengobrol dengan baik. Komunikasinya pun sudah lancar.
Selanjutnya, ia dikatakan sudah bisa melakukan segala hal secara mandiri, mulai dari mandi hingga makan.
"Udah bisa mandi sendiri, segala macam sendiri, udah mandiri. Makan dan minum obat sendiri," jelas Tiko.
Tiko tidak menampik bahwa ia ingin bertemu Eny secara langsung.
Meski demikian, ia harus bersabar lantaran belum tahu kapan hal tersebut bisa direalisasikan.
"Mungkin kalau kondisi mama udah benar-benar baik," ucap dia.
Tiko juga belum mengetahui kapan ibunya bisa dirawat jalan dan kembali pulang ke rumah.
"Dari pihak rumah sakit bilang, mungkin kalau udah benar-benar sembuh baru bisa diajak pulang untuk rawat jalan," pungkas Tiko.
Adapun Eny diduga mengalami depresi sejak berpisah dan ditinggal oleh suaminya pada 2010.
Sejak saat itu, Tiko merawat sang ibu seorang diri. Eny disebut kerap menolak jika ada tetangga yang menawarkan uluran tangan.
Keadaan Eny dan Tiko itu membuat rumah mewah yang ditempati keduanya terbengkalai.
Belakangan, Eny dan Tiko tinggal di rumah mewah tanpa listrik dan air selama puluhan tahun pun kini menjadi sorotan sejumlah pihak.
Pemerintah daerah akhirnya turun tangan membantu dua penghuni rumah terbengkalai itu.
Eny yang diduga depresi dievakuasi untuk mendapatkan penanganan medis.
Rumah Eny dan Tiko pun saat ini sudah kembali dipasangi listrik dan pompa air.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/16/15061161/belum-bisa-bertemu-ibu-eny-di-rsj-tiko-alhamdulilah-kondisinya-sehat