JAKARTA, KOMPAS.com - Bus transjakarta menjadi andalan bagi sebagian besar pekerja di Ibu Kota. Tarifnya yang murah, menjadi pertimbangan penumpang untuk menggunakan bus itu.
Meski demikian, nyatanya keberadaan bus transjakarta tak mampu untuk mengurai kemacetan di Jakarta.
Alhasil Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana memberlakukan sistem jalan berbayar elektronik (electronic road pricing/ERP). ERP dinilai sebagai cara untuk mengurai kemacetan sekaligus mendorong masyarakat menggunakan transportasi umum.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan akan meningkatkan layanan transportasi umum sembari menunggu peraturan ERP disusun. Lantas, bagaimana kondisi transportasi umum, khususnya transjakarta, saat ini?
Berdesakan di dalam bus
Pada Selasa (17/1/2023) sore, Kompas.com pun mencoba menelusuri perjalanan menggunakan transportasi umum bus transjakarta dari Halte Pos Pengumben.
Meski tak ada antrean atau kepadatan penumpang pada Halte Pos Pengumben saat masuk dalam jam pulang kerja, kondisi di dalam bus terlihat padat penumpang dan berdesakan pada sore itu.
"Permisi, permisi, Mas. Permisi dulu ya," kata penumpang yang ingin turun di Halte Transjakarta di Pos Pengumben.
Kondisi di dalam bus baru mulai lengang saat bus telah melintasi Halte Simprug, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, karena banyak penumpang yang turun.
Jalan tak steril tanpa separator
Dari Halte Pos Pengumben, terhitung jarak tempuh hanya 10 menit untuk sampai ke Halte Simprug, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Permasalahan perjalanan bus transjakarta arah Lebak Bulus mulai terjadi setelah bus melintasi Halte Pondok Indah Mal (PIM) 2. Perjalanan bus transjakarta itu mulai terhambat.
Hal itu disebabkan adanya kendaraan pribadi yang turut melintas di jalan khusus transjakarta yang tidak dilengkapi pembatas.
Adapun, jalur transjakarta dari Kebayoran Lama memang tidak dilengkapi dengan separator. Akibatnya, jalur khusus tersebut jadi mudah dimasuki kendaraan pribadi dan perjalanan bus pun menjadi terhambat.
Sangat terasa, bus transjakarta itu tidak dapat berjalan lancar, bahkan sempat tersendat hampir sekitar 10 menit tepat di dekat Bundaran Pondok Indah mengarah Lebak Bulus.
"Headway" masih cukup lama di sejumlah halte
Durasi antar-kendaraan atau headway bus transjakarta di Halte Harmoni, Jakarta Pusat mencapai 16 menit pada Selasa (17/1/2023) pagi.
Hal ini membuat penumpang mengantre cukup lama di depan peron rute Harmoni-Lebak Bulus. Pantauan Kompas.com di lokasi, rute Harmoni-Lebak Bulus sudah dipadati penumpang.
Rara (28), salah satu penumpang mengatakan, kepadatan kerap kali terjadi di Halte Harmoni terlebih saat jam berangkat maupun pulang kerja.
"Di sini kayaknya setiap hari ramai, kami juga harus antre. Kadang, bus juga lama datangnya ini misalnya jurusan Lebak Bulus," kata Rara saat ditemui di Halte Harmoni.
Perempuan yang bekerja di salah satu perusahaan di bilangan Jakarta Pusat itu mengungkapkan, antrean bisa sampai 20 menit. Hal ini, menurut dia, membuat para pekerja telat datang ke kantor.
"Kalau sudah hampir telat ke kantor, saya pikir dua kali buat naik transjakarta. Mending kendarain motor sendiri atau naik ojol," ucap Rara.
Penumpukan penumpang juga terjadi di rute Pantai Maju-Balai Kota. Para penumpang menunggu bus transjakarta selanjutnya sekitar 15 menit. Sementara bus transjakarta rute Kalideres-Harmoni rata-rata datang setiap 8 menit sekali.
(Penulis: Muhammad Isa Bustomi, Zintan Prihatin | Editor: Jessi Carina)
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/19/06363511/potret-transjakarta-menjelang-penerapan-erp-penumpang-berdesakan-hingga