Salin Artikel

Nasib Pegawai RS IMC Bintaro, Gaji Dicicil, Terlilit Utang, dan Beli Makan Patungan

TANGERANG, KOMPAS.com - Puluhan pekerja di Rumah Sakit Ichsan Medical Centre (IMC) Bintaro mengaku, dua tahun belakangan, gaji mereka dibayar dengan sistem cicilan oleh pihak rumah sakit.

Puluhan pekerja di RS IMC itu akan mengadu ke pihak Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Tangerang Selatan.

Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie pun meminta Disnaker dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel untuk membantu menyelesaikan perkara ini.

Dihubungi terpisah, pihak manajemen IMC belum mau menanggapi soal masalah ini.

“Pihak manajemen belum mau (berbicara). Nanti kata mereka,” ujar Supervisor Rumah Sakit IMC, Hendri, Selasa (14/2/2023).

Gaji tersendat sejak 2021

Salah satu pekerja di RS IMC berinisial LM (27) menceritakan, sudah hampir dua tahun gaji yang mereka terima dari pihak rumah sakit tersendat.

“Dari akhir tahun 2021 (gaji tersendat), cuma ada sih yang tepat, cuma kebanyakan yang telat,” ujar LM kepada Kompas.com, Selasa (13/2/2023).

Menurut LM, pada awalnya gaji mereka dibayar penuh, tetapi telat daripada tanggal biasa mereka gajian.

Namun, semakin lama, pihak rumah sakit membayar gaji mereka tidak penuh alias menggunakan sistem cicilan.

“Mulai dicicil (gajinya) itu awal tahun 2022,” jelas LM.

“Awalnya sejuta (dicicil), tapi akhir-akhir 2022 jadi Rp 500.000 dan Rp 300.000,” tambah dia.

Akan tetapi, kata dia, gaji yang dicicil itu pun tidak dibayarkan untuk semua pekerja pada hari yang sama karena ada beberapa unit atau divisi dibayar di hari berikutnya.

“Jadi misal pelaksana dulu, terus nakes, jadi enggak di hari yang sama dapat gaji itu,” ucap dia.

Terlilit utang

LM menyebutkan, dengan gaji hanya sekitar Rp 500.000 tersebut, tentu tidak bisa mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

“Paling kalau enggak cukup, kadang saya minjem ke teman lainnya,” ujar LM.

LM kerap meminjam kepada teman dan saudaranya dengan total uang pinjaman tidak lebih dari Rp 500.000.

Dengan gaji yang dicicil itu pula LM mengembalikan uang yang ia pinjam kepada teman-temannya yang lain.

“(Selama pinjam uang) kebayar, cuma saya ke teman yang saya pinjami kan gajinya (saya) enggak tentu, jadi kalau sudah gajian langsung saya bayar,” ucap dia.

Tidak hanya LM, CD (28) juga terpaksa meminjam uang untuk menyambung kehidupan akibat gaji yang tersendat dibayar oleh pihak RS IMC.

CD mengaku, uang gaji yang dicicil pihak kantor sekitar Rp 300.000-Rp 500.000 itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dirinya dalam sebulan.

“Tidak cukup, malah saya banyak utang,” kata CD.

Untuk menambah pemasukannya, CD sampai mencicil barang di aplikasi yang kemudian dijualnya kembali. 

“Iya karena kan memang keadannya seperti ini untuk gajian sering telat, bukan sering lagi sih bisa dibilang hampir telat terus. Terus juga gajiannya tidak menentu jadi terpaksa saya nunggak (mencicil barang keperluan),” jelas dia.

Makan bawa bekal dan patungan

LM yang tinggal di daerah Ciledug, Tangerang Selatan, itu pergi pulang bekerja dengan menggunakan motor.

Uang gajinya hanya cukup dibelikan bensin untuk ia bepergian kerja selama ini.

Sementara untuk makan siangnya, LM selalu membawa bekal dari rumah agar menghemat uang.

“Kan saya naik motor ya, motornya Mio lagi, jadi bensinya boros. Terus kalau enggak ada duit paling minta mama, terus kalau makan suka bawa bekal dari rumah,” jelas dia.

Bahkan, untuk makan sehari-hari selama bekerja, kerap kali LM dan teman-temannya berbagi bekal yang mereka bawa dengan teman-teman lain yang tidak bawa makanan.

Selain itu, mereka juga kerap patungan untuk membeli makanan agar dapat dimakan bersama dengan teman-teman kantornya.

“Terus selain bawa bekal, kami juga pernah patungan di satu unit ini buat beli makan untuk dimakan bareng-bareng. Yang penting kami bisa makan bareng-bareng di kantor,” kata dia.

Pemkot diminta selesaikan perkara

Benyamin Davnie menginstruksikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangsel dan Dinas Ketenagakerjaan Tangsel membantu menyelesaikan persoalan ini hingga tuntas.

“Secara proporsional belum ada laporan, belum bisa dipanggil, saya baru mendengar informasi ini tapi nanti akan kami dalami. Saya yang akan minta Dinas Kesehatan untuk proaktif saja, melaporkan sebagai pembina rumah sakit swasta di Tangerang Selatan,” ujar Benyamin saat ditemui di kediamannya, Senin (13/2/2023).

Menurut Benyamin, jika kabar tersebut benar, seharusnya ada evaluasi dari Dinkes Tangsel terhadap rumah sakit yang dimaksud.

Pasalnya, kata dia, tenaga kerja yang sudah menyumbangkan tenaga, pikiran, dan waktu untuk membantu kepentingan kesehatan masyarakat di instansi rumah sakit pantas mendapat upah yang layak.

Untuk itu, persoalan gaji yang terlambat dibayarkan atau tersendat ini perlu ditindaklanjuti dengan bijak.

“Itu harus ya diimbangi dengan biaya atau pembayaran insentif dan gaji yang diterimanya, salary yang sudah disepakati bersama,” kata Benyamin.

“Saya berharap hal ini tidak terjadi dan silakan dimusyarawahkan saja, tapi kalau umpamanya itu tidak selesai, silakan ke Dinas Tenaga Kerja Kota Tangerang Selatan, nanti bisa difasilitasi, dimediasi untuk dimusyawarahkan,” tambah dia.

Kemungkinan sanksi untuk RS IMC Bintaro

Benyamin mengatakan, kejadian ini akan terus dievaluasi oleh instansi-instansi terkait.

Nantinya, hasil evaluasi dari instansi-instansi terkait itu akan menjadi pertimbangan dewan pembina rumah sakit swasta di Kota Tangerang Selatan.

“Tergantung dengan kesalahannya, mungkin saja (pencabutan izin), tidak menutup kemungkinan,” ujar dia.

Ia menambahkan, pencabutan izin sebuah rumah sakit tentunya memiliki prosedur dan memperhatikan indikator kesalahan dari pihak rumah sakit tersebut.

Untuk itu, jika kesalahan yang dilakukan tidak begitu fatal atau masih bisa diperbaiki, sanksi yang mungkin diberikan juga bisa hanya berupa teguran.

“Tentunya pengeluaran iziinnya dari kami, pemerintah kota melalui dinas, itu akan kami evaluasi. Jika ada kelalaian dalam pemberian gaji pada para pegawainya,” kata Benyamin.

“Mungkin saja (pencabutan izin), tapi paling tidak teguran atau peringatan,” tambah dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/15/08573571/nasib-pegawai-rs-imc-bintaro-gaji-dicicil-terlilit-utang-dan-beli-makan

Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke