Salin Artikel

Ini Alasan Pendukung Richard Eliezer Didominasi Perempuan

JAKARTA, KOMPAS.com - Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E memiliki banyak pendukung, utamanya yang mengatasnamakan "Eliezer Angles". Pendukung yang kebanyakan perempuan itu, acap kali terlihat ketika Bharada E menjalani sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. 

Adapun Richard merupakan terdakwa kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Richard pun sudah divonis 18 bulan penjara, sebelumnya dituntut 12 tahun penjara.

Sosiolog sekaligus Guru Besar FISIP Universitas Indonesia Paulus Wirutomo mengatakan, fenomena massa yang memberikan dukungan kepada Bharada E merupakan hal lumrah.

"Dari kacamata sosiologi, pendukung Bharada E yang didominasi oleh perempuan disebabkan karena adanya bias gender. Kebetulan yang di perjuangan itu laki-laki, punya sifat jujur, dan ganteng pula. Jadi dukungan otomatis datang dari kalangan gender lain," ujar Paulus saat dihubungi Kompas.com pada Sabtu (19/2/2023).

Selain itu, menurut Paulus, perempuan memiliki komitmen yang lebih tinggi ketimbang laki-laki dalam memberikan dukungan terhadap sesuatu. Perempuan memiliki keberanian dan sangat militan ketika memperjuangkan sesuatu yang berbau keadilan.

Berbeda dengan laki-laki, Paulus mengungkap bahwa kaum ada tak tertarik dengan hal apa pun yang berbau perjuangan atau keadilan. Laki-laki lebih senang untuk memperjuangkan sesuatu yang berbau kekuasaan dan uang.

"Perempuan itu secara sosiologis memiliki komitmen yang lebih besar ketimbang laki-laki di dalam banyak gerakan. Terutama yang gerakan sifatnya keadilan," ungkap Paulus.

"Tapi laki-laki lebih banyak bergerak kalo ngomongin soal kekuasaan dan uang. Makanya kenapa partai politik lebih banyak diisi laki-laki, karena di sana memperebutkan hal tersebut," sambung Paulus.

Oleh karena itu, Bharada E yang menahbiskan dirinya sebagai justice collaborator dalam kasus pembunuhan ini, tak membutuhkan waktu lama untuk memperoleh dukungan.

Sejak sidang kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) bergulir di PN Jakarta Selatan, dukungan kaum hawa kepada Eliezer terus mengalir dan bertambah seiring berjalannya waktu.

Salah satunya seperti yang diungkap oleh Sesilia, pendukung Bharada E asal Cilincing, Jakarta Timur. Sesilia mengungkap awalnya tidak banyak perempuan yang hadir di PN Jakarta Selatan.

Namun demikian, lambat laun dukungan terus bertambah dari sidang ke sidang. Ia bahkan memiliki banyak teman baru yang berasal dari penjuru daerah di Indonesia.

"Saya sejak awal memang mendukung Eliezer. Saya melihat dia sebagai sosok yang jujur karena mau menjadi justice collaborator dan membongkar kasus ini," kata Sesilia saat sidang vonis Bharada E, Senin (6/2/2023).

"Dulu pas awal saya juga tidak mengenal siapa-siapa. Kini, hingga sidang vonis, saya mengenal banyak orang dan saya menganggap mereka seperti keluarga," pungkas Sesilia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/19/13151071/ini-alasan-pendukung-richard-eliezer-didominasi-perempuan

Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Megapolitan
Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Megapolitan
3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Megapolitan
Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Megapolitan
Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke