Pria itu diduga bunuh diri karena depresi setelah diusir anaknya.
"Seorang saksi bernama Karman (60) melihat korban sedang berjalan (di rel) dan bertanya, 'Mau ke mana?', dijawab oleh korban, 'Saya habis diusir anak saya'," ujar Kapolsek Cikarang Barat Kompol Sutriesno dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Selasa.
Peristiwa bermula saat korban yang diperkirakan berusia 60 tahun turun dari ojek dan mendatangi warung milik saksi Omih (44).
Omih mengaku sempat berbincang dengan korban. Kala itu, korban mengaku berasal dari Wadas, Karawang, dan hendak menuju Pulo Gebang, Jakarta Timur.
"Korban kemudian berjalan dan duduk di pos pelintasan dekat dengan tempat kejadian. Tak lama, korban pergi sambil berjalan di jalur rel kereta," ungkap Triesno.
Tak lama kemudian, datang Kereta Api Airlangga jurusan Pasar Senen-Surabaya.
Setelah kereta tersebut melintas, saksi Karman melihat tubuh korban sudah tergeletak di tanah.
"Korban tewas dengan posisi di tengah rel, tepat kereta api melintas," jelas Triesno.
Saksi yang melihat korban sudah tewas, langsung menghubungi petugas. Jasad korban pun langsung dievakuasi ke RSUD Kabupaten Bekasi.
Triesno menyebutkan, pihaknya sudah mengecek tempat kejadian dan mencari tahu identitas dari korban.
"Kami sudah mengecek tempat kejadian dan berkoordinasi dengan tim identifikasi Polres Metro Bekasi untuk mencari di mana keluarga korban," imbuh Triesno.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/21/22274761/seorang-pria-tewas-tertabrak-ka-di-cikarang-diduga-bunuh-diri-karena