BEKASI, KOMPAS.com - Mayoritas warga yang tinggal di Perumahan Dosen IKIP Jalan Caman Raya, Kelurahan Jatikramat, Jatiasih memilih bertahan di tengah banjir daripada dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Salah satu warga yang memilih bertahan di rumahnya adalah Ujang (39).
Pengalamannya menghadapi puluhan kali banjir membuat ia memilih bertahan di rumahnya meski ketinggian air hampir mencapai 1 meter.
"Iya, langganan banjir. Sudah sering kena (banjir) di sini. Saya mah biasa kalau ada banjir. Orang-orang di sekitar sini juga pada naik pasti (ke lantai dua rumah)," ujar Ujang saat ditemui Kompas.com di lokasi, Senin (27/2/2023).
Selain karena hujan yang terus mengguyur sejak Minggu (26/2/2023) malam sampai Senin (27/2/2023) pagi, banjir di perumahan tersebut juga diduga disebabkan waduk yang tak mampu lagi menahan debit air.
Akibatnya, air meluap dan merendam komplek perumahan tersebut.
"Hujan sempat banjir, tapi surut. Nah, jam 05.00 WIB, hujan lagi deras, sampai akhirnya waduk di belakang, itu airnya tumpah (meluap)," ungkap Ujang.
Tak jauh berbeda dengan Ujang, seorang warga lain yakni Elfia (38) juga memilih untuk bertahan di rumahnya.
Ia menyebut banjir hampir setinggi satu meter ini masih tergolong banjir biasa dan belum memaksa ia untuk mengungsi.
"Sudah biasa sih kami di sini (terdampak banjir). Enggak mau dievakuasi karena memang langganannya," jelas dia.
Sementara itu, pengamatan Kompas.com di Perumahan Dosen IKIP, ketinggian banjir mencapai 80 sentimeter.
Satu unit truk pembawa tiga alat penyedot air juga terlihat menyala. Air itu disedot dan disalurkan ke aliran kali yang berada tepat di samping gerbang masuk perumahan.
Beberapa petugas baik dari Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi juga tampak berada di lokasi.
Di tengah cuaca yang mendung, petugas terus menyedot air yang merendam komplek tersebut. Tak hanya itu, sepeda motor dan mobil milik warga tampak dievakuasi ke tempat yang lebih tinggi.
Warga mengevakuasi kendaraan mereka ke bangunan ruko yang berada di Caman Raya.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi yang diterima oleh Kompas.com, 300 KK yang terdampak itu terdiri dari 9 Kecamatan dengan total 15 titik genangan.
Ketinggian air di belasan titik itu juga bervariatif, mulai dari 25–85 cm.
Untuk titik terendah, berada di Kecamatan Bekasi Barat, tepatnya di Perum Mas Niaga dan Puri Bintara. Tercatat, ketinggian air di sana kurang lebih 25 cm.
Sementara titik tertinggi banjir berada di Kecamatan Jatiasih tepatnya di Perumahan Dosen IKIP Jalan Caman Raya, Kelurahan Jatikramat. Ketinggian air di titik tersebut tercatat kurang lebih hingga 85 cm.
Masih berdasarkan catatan BPBD, penyebab banjir karena hujan deras yang terus mengguyur hampir di seluruh Kota Bekasi pada Minggu (26/2/2023) malam hingga Senin (27/2/2023) pagi.
Sebagai tindak lanjut, petugas BPBD Kota Bekasi pun diterjunkan ke titik-titik rawan yang berpotensi terjadi banjir susulan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/27/14073381/banjir-hampir-1-meter-warga-kompleks-dosen-ikip-pilih-bertahan-di-rumah