Salin Artikel

Saat PKL di Belakang RS Tarakan Pasrah Dagangannya Diangkut Satpol PP, Sadar Salahi Aturan...

Selama setahun setengah belakangan, Ali berjualan nasi padang dan ayam goreng kriuk di sana. Namun, dia mengaku pasrah saat perlengkapan jualan dan barang dagangannya disita oleh Satpol PP.

Ali tak memberontak. Air mukanya terlihat tenang.

“Terima saja. It’s okay. Saya enggak mau pikirin itu (penertiban). Berarti masanya (berjualannya) sudah habis,” kata dia.

Ali menyadari dia menyalahi aturan karena berjualan di trotoar. Namun, dia tidak menjawab jelas ketika ditanya alasannya masih berjualan di situ.

“Tahu kalau ini menyalahi aturan. Trotoar kan memang buat jalan kaki,” ujar Ali.

Sebelumnya, pria asal Padang, Sumatera Barat, ini pernah berkuliah di Singapura. Lalu, pada 2018, dia pindah ke Jakarta dan mencoba berbagai bisnis, seperti membuka butik dan restoran di Blok M.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Jakarta Pusat Tumbur Parluhutan Purba mengatakan, para PKL di belakang RS Tarakan ditertibkan karena dianggap menyebabkan kawasan tersebut kumuh.

 "Kami harus tindak lanjuti mengingat juga beautifikasi kota terlihat kumuh," kata Purba.

Satpol PP bakal tertibkan PKL jelang Ramadhan

Menurut Purba, penertibkan PKL akan terus dilakukan secara rutin, termasuk menjelang Ramadhan.

“Menjelang bulan puasa, kami harus tertibkan dulu. Mengingat kami memang arahan dari pimpinan harus melakukan pembersihan terhadap PKL,” tutur Purba.

Penertiban PKL juga dilakukan atas dasar aduan masyarakat melalui kanal Cepat Respons Masyarakat (CRM).

"Karena Jakarta Pusat ini luas, kami melihat (dari) adanya crowds (keramaian) atau penguasaan okupasi trotoar, maupun berdasarkan CRM," tutur Purba.

Sebelum melakukan penertiban, Purba mengatakan telah memberikan surat edaran sebagai peringatan kepada para pedagang.

Apabila masih ada barang yang ditinggal, itulah yang akan disita dan dibawa ke Gudang Satpol PP di Cakung, Jakarta Timur.

“Kami rutin mengawasi (secara) mobile (berpindah-pindah) trotoar di wilayah Jakpus dari adanya okupasi trotoar,” kata Purba.

“Nanti barang yang disita kami amankan, kami labeli. Kalau semisal (pedagang) mau ambil, kami yustisi,” tambah dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/01/07361711/saat-pkl-di-belakang-rs-tarakan-pasrah-dagangannya-diangkut-satpol-pp

Terkini Lainnya

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke