BEKASI, KOMPAS.com - Tiga tersangka pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur, yakni Wowon Erawan alias Aki Banyu (60), Muhammad Dede Solehudin (35), dan Solihin alias Duloh (64) ikut dihadirkan dalam rekonstruksi di Ciketing Udik, Bantargebang, Rabu (1/3/2023).
Pengamatan Kompas.com, tiga tersangka itu hadir bersama rombongan Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada pukul 14.19 WIB.
Mereka datang menaiki mobil Toyota Hiace putih dan dikawal ketat oleh petugas bersenjata laras panjang.
Mereka kompak mengenakan baju tahanan Polda Metro Jaya oranye dan memakai celana pendek.
Tak hanya itu, mereka juga tidak memakai alas kaki saat proses rekonstruksi itu berjalan.
Teriakan dan umpatan warga pun terdengar saat mereka turun dari mobil Hiace.
Ramai-ramai mereka menghujat Wowon CS saat ia digelandang masuk ke dalam rumah kontrakan yang menjadi lokasi eksekusi para korbannya di Ciketing Udik, Bantargebang.
"Huuu... Ki, bagi cendol ki," ujar seorang di antara kerumunan warga.
"Wowon an****," hujat satu warga lain di antara kerumunan tersebut.
Adapun sebanyak 55 adegan diperagakan dalam gelar rekonstruksi pembunuhan tersebut.
Ada belasan petugas dari Polda Metro Jaya yang datang ke lokasi dan menjaga situasi lingkungan agar proses rekonstruksi berjalan lancar.
Terlihat, petugas turut membawa berbagai barang yang dimasukkan ke dalam plastik hitam berukuran besar.
Satu buah boneka juga turut dibawa dalam proses rekonstruksi tersebut. Boneka itu dibawa sebagai peran pengganti dari korban berinisial NR (5).
Sebagai informasi, pembunuhan berantai ini terungkap setelah satu keluarga ditemukan tergeletak lemas di rumah kontrakan daerah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi.
Para korban di Bekasi diracun karena mengetahui penipuan dan pembunuhan yang sebelumnya dilakukan Wowon Erawan alias Aki Banyu (60), Muhammad Dede Solehudin (35), dan Solihin alias Duloh (64) di Cianjur.
Dalam aksinya, para pelaku mencampurkan pestisida dan racun tikus ke dalam kopi.
Tiga korban tewas akibat mengonsumsi kopi beracun itu, yakni Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz (23), dan Muhammad Riswandi (17).
Ai Maimunah merupakan istri Wowon, sedangkan dua korban tewas lain adalah anak Ai Maimunah dengan mantan suaminya.
Sementara itu, satu korban berinisial NR (5) yang sempat kritis adalah anak kandung Wowon dan Ai Maimunah. NR selamat karena hanya menyesap sedikit kopi beracun.
Saat menyelidiki korban yang keracunan itulah, polisi menemukan fakta bahwa pelaku adalah komplotan pembunuh berantai yang sudah melakukan penipuan dan pembunuhan.
Pelaku menipu para korban dengan modus mengaku memiliki kemampuan supranatural untuk memberikan kesuksesan dan kekayaan, serta menggandakan uang.
Para korban yang telah menyerahkan sejumlah uang kepada pelaku, kemudian menagih janji kesuksesan dan kekayaan tersebut. Saat itulah para korban dihabisi.
Dari penelusuran penyidik, terdapat lima korban yang tewas dibunuh di Cianjur, yakni Halimah, Noneng, Wiwin, Bayu, dan Farida.
Kemudian, terdapat satu korban lain bernama Siti yang dikubur di Garut, Jawa Barat. Wowon, Solihin, dan Dede telah ditetapkan sebagai tersangka pada 19 Januari 2023.
Para tersangka sementara ini dijerat menggunakan Pasal 340 juncto Pasal 338 dan 339 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) terkait pembunuhan berencana.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/01/19175891/jalani-rekonstruksi-pembunuhan-di-bekasi-wowon-cs-dihujat-warga