Salin Artikel

Fakta Pekerja Proyek Bunuh Pelayan Warung Nasi di Tangerang, Sakit Hati dan Tusuk Korban 10 Kali

Pelaku diketahui kerap makan di warung nasi tempat korban bekerja. Awalnya, pelaku yang sakit hati ingin merampas harta benda korban.

Karena ketahuan, SR menusukkan sibilah pisau yang telah dibawanya kepada korban.

SR kemudian terpaksa "didor" polisi di bagian kaki lantaran memberontak saat ditangkap.

Berikut rangkuman kasus pembunuhan tersebut:

Kronologi kejadian

Pada Rabu dini hari, tepatnya pukul 02.30 WIB. Pelaku mendatangi warung nasi tersebut melalui pintu belakang.

Pelaku juga menggunting kawat jendela warung. Pelaku berniat mengambil ponsel korban berinisial SM. Namun, korban SM terbangun dan memergoki pelaku.

Pelaku pun langsung menyerang korban SM di bagian punggung. SM yang terkapar kemudian berteriak meminta tolong. Teriakan itu didengar oleh N.

Pelaku kemudian menusuk N menggunakan pisau yang dibawanya sebanyak 10 kali. N pun tewas.

Teriakan SM juga didengar oleh TD, tetangga korban. TD yang menghampiri lokasi kejadian juga diserang dan mendapatkan luka sayatan di kepala.

Tak lama setelah olah TKP, polisi berhasil meringkus pelaku yang merupakan pekerja proyek tepat di belakang warung nasi korban.

Saat ditangkap, SR sempat berdalih tidak tahu menahu soal tewasnya N dan dua korban luka lainnya.

"Tersangka salah satu tukang yang menginap di bedeng belakang TKP. Dia berpura-pura tidak tahu menahu saat dilakukan pemeriksaan," ujar Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Aldo Primananda.

Setelah pemeriksaan di bedeng, polisi menemukan barang bukti berupa pakaian serta bercak darah pada gagang pintu dan jalan.

SR kemudian berupaya melawan saat ditangkap. Polisi terpaksa memuntahkan timah panas ke arah kaki pelaku.

Motif pelaku

Ketika diperiksa lebih lanjut, SR akhirnya mengakui perbuatannya. Dia mengaku sakit hati gara-gara pelayanan korban.

SR mengaku selalu dilayani belakangan oleh korban. Diketahui, warung nasi tersebut memang disiapkan untuk menyuplai makanan bagi para pekerja proyek.

"Jadi tersangka sakit hati karena tersangka selalu dibelakangi ketika pengambilan makanan, ada sakit hati, kemudian dipendam," ujar Aldo.

Dijerat pasal pembunuhan berencana

Menurut keterangan polisi, pelaku sudah membawa pisau untuk menusuk para korban.

"(Pisau) sudah disiapkan oleh pelaku tersangka ini. Memang sudah ada niat (membunuh) dari awal," ujar Aldo.

Karena itu, SR dijerat pasal pembunuhan berencana subsider pembunuhan dan/atau penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia sebagaimana diatur dalam Pasal 340 KUHP subsider 338 KUHP dan/atau Pasal 351 ayat (3) KUHP dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup atau penjara selama-lamanya 20 tahun.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/02/08412051/fakta-pekerja-proyek-bunuh-pelayan-warung-nasi-di-tangerang-sakit-hati

Terkini Lainnya

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke