Salin Artikel

Dugaan Malapraktik di RS Ciputat, Seorang Ibu Lumpuh Usai Operasi Caesar, Kini Terkena Penyakit Komplikasi

Belum lama ini, video ibu yang bernama Yuliantika itu viral di media sosial.

Yuliantika mengalami kelumpuhan. Dia hanya bisa terbaring karena setengah badannya tak bisa digerakkan.

Berkat videonya viral, Yuliantika mendapat perhatian dari masyarakat. Tak sedikit warga yang peduli terhadapnya.

Namun, Yuliantika ternyata tidak mendapat pertanggungjawaban pihak RS. Dia juga kesulitan untuk menghubungi RS tempatnya melahirkan.

Karena itu, Yuliantika yang didampingi kusa hukum, meminta keadilan dengan melapor ke Kementerian Kesehatan RI.

RS lepas tangan

Kuasa hukum Yuliantika, Sri Suparyanti, mengatakan bahwa kliennya pernah mendapat bantuan berupa popok dan lainnya dari pihak RS Pada 2020.

Kendati demikian, bantuan itu tidak berlangsung lama, hanya kurang lebih satu tahun. Kini pihak RS sudah lepas tangan.

"Sempat ajukan juga cuma belum masuk masalah materil, jadi belum ada putusan, itu enggak mau lagi (RS tanggung biaya perawatan), lepas tangan," ujar Sri pada Kamis (2/3/2023).

Lapor Kemenkes

Kata Sri, pihak RS saat itu mau bertanggung jawab setelah adanya mediasi dengan kliennya yang didampingi oleh Kementrian Kesehatan.

Oleh karenanya, setelah RS lepas tangan, Yuliantika melapor kembali ke Kementrian Kesehatan RI guna mendapatkan pertanggungjawaban dari pihak RS.

"Kasus ini belum selesai. Jadi, kondisi korban juga masih terkapar. Kami minta pertanggungjawaban," tegas Sri.

Kondisi Yuliantika semakin parah

Sri menuturkan, setelah tiga tahun hanya bisa terbaring di kasur, Yuliantika semakin parah kondisinya lantaran tak bisa beraktivitas.

"Sampai dengan hari ini, kondisi Ibu Yuliantika semakin parah. Posisinya setengah badan sudah tidak bisa bergerak," tutur Sri.

Tommy, yang juga kuasa hukum Yuliantika, belum lama ini menyambangi kediaman kliennya.

"Kemarin saya ketemu itu timbul penyakit-penyakit baru seperti lubang (luka), terus penyakit komplikasi ginjal, dan lain-lain," ujar Tommy.

Tommy menjelaskan, aktivitas Yuliantika kini tidak lagi sama seperti dulu lantaran kedua kakinya lumpuh.

Pengobatan pakai dana pribadi

Selama tiga tahun, biaya perawatan serta pengobatan Yuliantika juga menggunakan dana pribadi, tanpa adanya campur tangan RS.

"Biaya perawatan pribadi, sempat dicek di rumah sakit dekat rumah, itu ada penyakit ginjal, itu pakai dana sendiri untuk ke rumah sakit," ujar Tommy.

Yuliantika hanya bisa menunggu dan berbarap adanya pertanggungjawaban pihak RS sembari melaporkan kejadian yang dialaminya ke Kementerian Kesehatan RI.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/03/07433771/dugaan-malapraktik-di-rs-ciputat-seorang-ibu-lumpuh-usai-operasi-caesar

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pelantikan Ketua KPK Sementara Dinilai Cacat Hukum

Pelantikan Ketua KPK Sementara Dinilai Cacat Hukum

Megapolitan
Polisi Pastikan Tak Ada Intimidasi Terhadap Pentas Teater Butet Kartaredjasa

Polisi Pastikan Tak Ada Intimidasi Terhadap Pentas Teater Butet Kartaredjasa

Megapolitan
Usai Bakar Istrinya Hidup-hidup, Jali Langsung Berdagang

Usai Bakar Istrinya Hidup-hidup, Jali Langsung Berdagang

Megapolitan
Diperiksa 5,5 Jam, Aiman Dicecar 60 Pertanyaan soal Pernyataan Oknum Polri Tak Netral di Pemilu 2024

Diperiksa 5,5 Jam, Aiman Dicecar 60 Pertanyaan soal Pernyataan Oknum Polri Tak Netral di Pemilu 2024

Megapolitan
Antisipasi Banjir, Dinas Bina Marga DKI Sebar Petugas untuk Bersihkan Tali Air yang Tersumbat

Antisipasi Banjir, Dinas Bina Marga DKI Sebar Petugas untuk Bersihkan Tali Air yang Tersumbat

Megapolitan
Kronologi Pembunuhan Wanita di Bogor oleh Pacarnya Sendiri

Kronologi Pembunuhan Wanita di Bogor oleh Pacarnya Sendiri

Megapolitan
BPBD dan KPU DKI Bahas Strategi Penanganan 2.841 TPS Rawan Banjir

BPBD dan KPU DKI Bahas Strategi Penanganan 2.841 TPS Rawan Banjir

Megapolitan
Usai Bunuh Pacarnya di Bogor, Alung Ternyata Dibantu Temannya Saat 'Buang' Jasad Korban ke Ruko Kosong

Usai Bunuh Pacarnya di Bogor, Alung Ternyata Dibantu Temannya Saat "Buang" Jasad Korban ke Ruko Kosong

Megapolitan
KPU DKI: 2.841 TPS di Jakarta Rawan Banjir Saat Pemilu 2024

KPU DKI: 2.841 TPS di Jakarta Rawan Banjir Saat Pemilu 2024

Megapolitan
Gibran Diduga Kampanye di CFD, Heru Budi: Saya Enggak Tahu, Masih Tidur...

Gibran Diduga Kampanye di CFD, Heru Budi: Saya Enggak Tahu, Masih Tidur...

Megapolitan
Pembunuh Lansia di Bekasi Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara

Pembunuh Lansia di Bekasi Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara

Megapolitan
Usai Dilantik, Kadis Bina Marga DKI Heru Suwondo Tancap Gas Benahi Jalan Rusak

Usai Dilantik, Kadis Bina Marga DKI Heru Suwondo Tancap Gas Benahi Jalan Rusak

Megapolitan
Heru Budi Bakal Bantu Ajukan Wisma Atlet jadi Gudang Logistik Pemilu 2024

Heru Budi Bakal Bantu Ajukan Wisma Atlet jadi Gudang Logistik Pemilu 2024

Megapolitan
Pengendara Motor Kecelakaan di Jalan MT Haryono, Ponselnya Malah Dicuri Penolong

Pengendara Motor Kecelakaan di Jalan MT Haryono, Ponselnya Malah Dicuri Penolong

Megapolitan
Pegawai Rumah Makan yang Tenggelam di Aliran Kali Sasak Ciputat Ditemukan Tewas

Pegawai Rumah Makan yang Tenggelam di Aliran Kali Sasak Ciputat Ditemukan Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke