Salin Artikel

Curhat Korban Kebakaran di Kembangan: Semuanya Habis, Uang Berobat Bapak Ikut Terbakar...

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran yang melanda hunian semipermanen di kawasan Kembangan, Jakarta Utara menyisakan kepedihan bagi korban.

Mereka kehilangan harta benda yang tak bersisa karena hangus dilalap api.

Parmini (56), salah satu korban mengatakan peristiwa itu menyebabkan seisi warung makannya hancur terbakar.

"Habis, enggak ada yang bisa diselamatin. Uang semuanya habis buat berobat Bapak (suami Parmini) lagi sakit," ujar Parmini saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (7/3/2023).

Uang senilai Rp 4 juta yang didapatkannya dari membuka warung nasi ikut dilalap si jago merah. Padahal, kata dia, uang tersebut bakal digunakan untuk berobat suaminya.

Suara perempuan asal Semarang, Jawa Tengah itu bergetar ketika menceritakan insiden kebakaran di rumah kontrakan yang telah ditempatinya selama 20 tahun. Mata Parmini juga tampak berkaca-kaca, menahan linangan air mata.

"Api itu dari atas bengkel, kamar saya kan di atas. Warung yang sebelah sini teriak-teriak terus saya mau ke kamar atas tahu-tahunya api udah sampai bengkel ban," papar Parmini.

"Terus saya enggak jadi naik, apinya sudah pada merembet ke bawah enggak bisa nyelametin apa-apa," lanjutnya lagi.

Saat itu, Parmini tengah bersama sang suami di lantai yang dijadikan sebagai warung makan. Sebelum kebakaran terjadi, listrik di rumahnya pun padam. Parmini juga sempat ingin naik ke kamar lantai dua, namun dia urung melakukannya karena api sudah membesar.

"Kok tiba-tiba saya menengok pintu kamar api sudah besar dari atas. Saya langsung lari," sebut Parmini.

Para pelanggan yang sedang makan di warungnya lantas ikut menyelamatkan diri. Parmini berharap mendapatkan bantuan dari pemerintah setelah menjadi korban kebakaran.

"Ya kalau pemerintah mau bantu saya sedikit. Soalnya saya di kampung juga enggak ada usaha. Usahanya di sini," pungkasnya.

Setidaknya, ada lima bangunan yang terdiri dari bengkel, dua rumah makan, warung kopi, dan tempat servis barang elektronik. Kasiops Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat Syarifudin mengatakan kebakaran mulanya dilaporkan oleh warga pukul 07.55 WIB.

"Objek terbakar rumah tinggal, pengerahan awal 5 unit mobil pemadam kebakaran dengan 25 personel" ujar Syarifudin dalam keterangannya, Selasa.

Petugas damkar sampai di lokasi pukul 07.58 WIB dan bergegas untuk memadamkan api.

"Pengerahan akhir unit dan personel sebanyak 14 unit dan 60 personel," jelas Syarifudin.

Adapun berdasarkan pantauan Kompas.com, kebakaran menghanguskan material bangunan. Hanya tersisa ban motor, tabung gas, kayu, dan kabel listrik yang berada di sekitar area itu. Beberapa korban juga tampak mengungsi ke warung yang tak jauh dari hunian mereka.

Dalam video yang diterima Kompas.com, api tampak melalap sejumlah bangunan yang bersebelahan dengan SMA Negeri 112 Jakarta.

Para murid terlihat berlarian keluar area sekolah. Sementara warga sekitar mencoba untuk memadamkan api dengan peralatan seadanya. Kebakaran dinyatakan selesai pada pukul 08.45 WIB.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/07/15292931/curhat-korban-kebakaran-di-kembangan-semuanya-habis-uang-berobat-bapak

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke