JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima Kodam (Pangdam) Jaya Mayjen Untung Budiharto meminta kasus kecelakaan yang melibatkan mobil dinas salah seorang anggotanya segera diselesaikan.
Hal tersebut disampaikan Untung saat menanggapi informasi soal mobil berpelat dinas TNI 14-03 yang diduga menabrak kendaraan lain di fyover Pancoran arah Tebet, Jakarta Selatan.
"Saya mendapat laporan ada anggota saya yang tabrakan dengan pengguna mobil," ujar Untung saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Selasa (14/3/2023).
Untung mengaku sudah memerintahkan stafnya untuk membantu penyelesaian permasalahan antara anggotanya dengan korban secara kekeluargaan.
"Sudah saya perintahkan staf saya untuk menyelesaikan masalah tersebut, membantu personel tersebut. Semoga bisa terselesaikan dengan baik," ucap Untung.
Untuk diketahui, Informasi kecelakaan tersebut diceritakan oleh korban berinisial D melalui akun media sosial Twitternya @delimalma pada Senin (13/3/2023).
"Minggu, 12 Maret 2023 jam 14.30, mobil gue ditabrak mobil dinas bintang 1 sesuai yang digambar," ujar D seperti dikutip dari twitnya pada Selasa (14/3/2023).
Sesampainya di lokasi kejadian, terdapat mobil sedan di depan kendaraan D yang mengurangi kecepatannya secara mendadak.
"Mobil sedan depan gue mendadak ngerem dan berhenti gara-gara ada lubang gede, ya gue sebagai mobil di belakangnya ngerem mendadak juga dong," tulis D.
D pun mengaku berhasil berhenti dan tak menabrak kendaraan di depannya. Namun, kendaraannya justru tertabrak oleh mobil Mitsubishi Xpander berwarna hijau tua berpelat dinas TNI 14-03 dari arah belakang.
Akibat kejadian itu, bodi belakang mobil milik D pun ringsek. Sementara kendaraan berpelat dinas TNI mengalami rusak di bemper depan.
"Pas yang nyupir turun, ternyata anak seumuran gue (1999)!! Ngapain coba hari Minggu siang nyetir mobil dinas, mana sendiri lagi!! Bukan lagi nyupirin bosnya atau bapaknya," ucap D.
D menduga bahwa pengemudi mobil dinas tersebut kurang menjaga jarak atau kurang konsentrasi sehingga menabrak kendaraannya.
Dia pun kemudian meminta pertanggungjawaban sopir mobil dinas TNI tersebut untuk membayar ganti rugi kerusakan.
Menurut D, sopir tersebut kemudian hanya mampu membayar ganti rugi sebesar Rp 1 juta. Nominal tersebut pun dianggap tak sepadan dengan biaya kerusakan untuk memperbaiki mobilnya.
"Mobil gue ringsek gitu cuma dihargai Rp1 juta ama ni oknum. Keren banget deh. Jujur gue udah kesel banget, udah sok2an bawa mobil dinas, taunya zonk banget ga mampu ganti," kata D.
D pun menjelaskan bahwa dirinya sudah menghubungi pihak Kodam Jaya dan memberitahukan insiden kecelakaan yang menimpanya.
Bersamaan dengan itu, dia pun mempertanyakan siapa sosok pemuda yang bisa mendapatkan akses untuk mengendarai mobil dinas TNI tersebut.
"Sudah direspons oleh pihak Kodam nya, semoga cepet selesai ya masalahnya," jelas D.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/14/15265891/mobil-dinas-tni-tabrak-kendaraan-lain-di-pancoran-pangdam-jaya-minta