Salin Artikel

Penghasilan Kuli Angkut di Pelabuhan Sunda Kelapa Anjlok saat Musim Hujan, Pernah Terima Rp 20.000 Per Hari

JAKARTA, KOMPAS.com - Arga (22), kuli angkut di Pelabuhan Sunda Kelapa mengakui bahwa penghasilan profesinya ini tidak seberapa.

Apalagi saat musim hujan, pendapatannya bisa anjlok lantaran barang yang seharusnya bisa terangkut ke dalam kapal menjadi terhambat.

"Iya rugi, buruh rugi, bos juga rugi. Soalnya enggak ada pemasukan. ABK juga rugi. Semuanya gitu lumpuh kalau hujan. Jangankan hujan gede, gerimis saja, mendung deh, sudah, enggak bisa," kata Arga saat ditemui Kompas.com pada Senin (13/3/2023).

Pria asal Sukabumi tersebut mengungkapkan, ia pernah menerima upah senilai Rp 20.000 untuk satu hari kerja saat musim hujan.

Menurut dia, angka tersebut tidak sepadan dengan tenaga yang dikeluarkan untuk mengangkut muatan dari mobil bak terbuka atau truk besar.

“Ya pernah (dapat penghasilan kecil). Waktu itu sempat Rp 20.000 pas lagi sepi-sepinya,” ungkap Arga 

Ayah dua anak itu mengatakan, pekerjaan kuli angkut memang tidak memiliki gaji pokok. Bayaran yang mereka dapatkan sesuai dengan barang yang diangkut.

Hitungannya bervariasi, tergantung berat dan jenis barang yang ada di dalam mobil bak terbuka atau truk muatan besar.

Biasanya, untuk barang berat seperti beras dan pupuk, dihitung per tonase atau berat muat kapal. Sementara, untuk kelontong, dihitung per mobil bak terbuka.

"Ya tergantung barangnya. Tonase Rp 8.500, kalau kelontong per mobil Rp 20.000. Tonase itu barang berat, kayak pupuk, beras. Kalau dus, itu masuknya kelontong," kata Wahyu, kuli angkut lainnya, tentang upah bongkar muatan.

Hasil tersebut belum dibagi rata dengan jumlah kuli angkut lain yang turut bekerja.

Selepas musim hujan, Arga, Wahyu, dan teman-temannya bergembira karena dia akan mendapatkan upah yang lebih besar.

Setelah 3,5 tahun bekerja, Arga mengatakan bahwa profesi kuli angkut di Jakarta cukup untuk menghidupi keluarganya.

“Terjamin (kerja kuli angkut di Jakarta), Alhamdulillah. Semuanya tergantung kitanya, mau atau enggak. Saya sudah berkeluarga, anak saya sudah dua, Alhamdulillah, ya bisa makan,” tutur Arga.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/14/17350431/penghasilan-kuli-angkut-di-pelabuhan-sunda-kelapa-anjlok-saat-musim-hujan

Terkini Lainnya

Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingking Casis Bintara Nyaris Putus

Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingking Casis Bintara Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Megapolitan
Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Megapolitan
Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Megapolitan
Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Megapolitan
Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke