Salin Artikel

Sambut Ramadhan, Penghobi Sepatu Roda se-Jabodetabek Meluncur di TMII

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan penghobi sepatu roda se-Jabodetabek berkumpul dan "gowes" atau meluncur di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Minggu (19/3/2023).

Salah satu anggota Jakarta Inline Skate Community, Putra (30), mengatakan, kegiatan bertajuk Rolling Akbar 2023 ini dilakukan menyambut bulan suci Ramadhan sekaligus silaturahmi sebelum kegiatan puasa berlangsung.

"Kegiatan ini memang rutin dilakukan setiap tahun, memang setiap sebelum bulan puasa," kata dia di lokasi, Minggu.

Meski begitu, Rolling Akbar tidak hanya dilakukan setiap sebelum puasa.

Kegiatan kumpul dan meluncur dengan sesama penghobi sepatu roda secara ramai-ramai terkadang dilakukan secara situasional.

"Enggak cuma pas mau puasa aja. Menjelang tahun baru juga, Agustus-an juga ada. Jadi itu kegiatan yang situasional," tutur Putra.

Sudah ada sejak 2015

Putra mengungkapkan, Rolling Akbar sudah berlangsung sejak 2015. Kebetulan, pada saat itu kegiatan dilakukan sebelum bulan puasa.

Penggagasnya adalah salah satu komunitas sepatu roda di Tangerang.

"Mereka punya ide untuk kumpulin semua pemain sepatu roda se-Jabodetabek di Jakarta. Akhirnya, kegiatan dilakukan setiap tahun," terang Putra.

Awalnya, hanya puluhan orang saja yang mengikuti kegiatan itu. Seiring berjalannya waktu, semakin banyak orang mengikuti Rolling Akbar.

Bahkan, puncak ramainya terjadi pada 2022 saat ratusan penghobi sepatu roda meluncur bersama-sama di Jalan Sudirman-Thamrin saat car free day (CFD).

"Waktu rolling awal di Bundaran HI, terus lama-lama ke Menteng. Sekarang semakin luas cakupannya, seringnya sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin," kata Putra.

Terkait kegiatan Rolling Akbar di TMII pada 19 Maret 2023, Putra menjelaskan bahwa ini sekaligus berkaitan dengan ditiadakannya CFD di Jalan Sudirman-Thamrin.

Peniadaan CFD sehubungan dengan kegiatan massa dalam memperingati sembilan tahun UUD Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

Alhasil, dilakukan pengamanan khusus di sekitar kawasan Gelora Bung Karno (GBK).

"Baru kali ini Rolling Akbar di TMII. Lebih seru di TMII, sih. Karena beda suasana karena ini tempat wisata, jadinya terasa bedanya," ucap Putra.

Meski dirasa lebih menyenangkan, ia mengatakan, belum ada rencana untuk terus menggelar Rolling Akbar di TMII.

Ada sejumlah pertimbangan terkait Rolling Akbar yang akan terus dilakukan di Jalan Sudirman-Thamrin, salah satunya lokasi yang mudah dijangkau semua orang.

"Tapi kalau ada usul tempat baru, bakal coba di situ. Cuma (sepertinya) tetap lanjut di CFD Sudirman-Thamrin karena lokasinya lebih dekat (dari kediaman para peserta)," sambung Putra.

Dari luar Jabodetabek

Meski dikatakan sebagai ajang berkumpulnya penghobi sepatu roda se-Jabodetabek, Putra tidak menutup kesempatan bagi penghobi dari luar wilayah itu untuk bergabung.

Sebab, kegiatan ini terbuka bagi siapa pun yang memiliki sepatu roda.

"Ada yang ikut dari Sukabumi, Cileungsi, ada juga dari luar pulau kayak Sulawesi Tengah," kata Putra.

Putra menambahkan, kegiatan ini juga terbuka bagi masyarakat umun dari luar komunitas sepatu roda.

Mereka bisa langsung mengikuti acara tanpa harus melakukan registrasi atau pembayaran.

"Bisa langsung ikut saja asal punya sepatu roda. Yang penting tahu jadwal Rolling Akbar. Nanti tinggal kenalan sama penghobi lainnya kalau belum ada kenalan," jelas Putra.

"Rolling Akbar bisa disebut sebagai ajang untuk cari relasi. Relasi antara komunitas juga ramai terjadi di Rolling Akbar. Orang-orang yang biasanya jarang kumpul, biasanya jadi kumpul di kegiatan ini," imbuh dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/19/15595411/sambut-ramadhan-penghobi-sepatu-roda-se-jabodetabek-meluncur-di-tmii

Terkini Lainnya

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke