Salin Artikel

Saat Anak di Bawah Umur Jatuh Dalam Pusaran Prostitusi, Mencoba Keluar tapi Ditahan

Para PSK tersebut dipekerjakan di rumah bordil berkedok kafe di Gang Royal, Penjaringan, Jakarta Utara, oleh muncikari berinisial IC alias Mami (35) dan suaminya Hendri Setiawan.

IC bersama tiga bodyguard sewaannya, HA (25), SR (35), dan MR (25), telah ditangkap polisi. Sementara itu, Hendri saat ini masih dalam pengejaran.

Dalam penggerebekan itu, 39 PSK diamankan polisi. Lima di antaranya masih di bawah umur.

Menurut Kapolsek Tambora Kompol Putra Pratama, PSK yang masih di bawah umur ini masuk ke dalam pusaran bisnis prostitusi karena dijebak para pelaku.

Mereka awalnya dijanjikan pekerjaan sebagai asisten rumah tangga.

"Namun sesampainya di lokasi (Jakarta Barat), mereka malah dijadikan PSK oleh para pelaku," ujar Kompol Putra, Sabtu (18/3/2023).

Liputan investigasi Harian Kompas menunjukkan bahwa tindakan perdagangan anak marak terjadi di Ibu Kota.

Anak-anak tersebut terperangkap jaringan perdagangan manusia karena berbagai tipu daya pelaku.

Sejumlah korban dijual lewat skema prostitusi daring. Ada juga yang dijajakan di tempat layanan spa “plus” ataupun rumah bordil berkedok kafe seperti di Gang Royal.

Pengakuan korban

Salah satu korban perdagangan anak berinisial UNA (16) mengaku terjebak di bisnis haram itu dan kini tak bisa keluar.

UNA tadinya melamar bekerja di sebuah spa “plus” di Ibu Kota untuk melunasi utang mendiang ibunya yang digunakan untuk biaya pengobatan.

Awalnya UNA mencari lowongan pekerjaan yang tidak memerlukan ijazah SMA.

Dia kemudian memperoleh informasi lowongan kerja di sebuah situs yang mencantumkan pekerjaan terapis bagi perempuan.

Saat melamar, ia tak perlu menyertakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan ijazah.

UNA pun menghubungi agen penyalur tenaga terapis itu.

Ketika ditemui UNA, agen tersebut mengiming-imingi penghasilan Rp 500.000 – Rp 1 juta per hari.

UNA juga langsung diberi uang Rp 5 juta yang disebut untuk membeli baju dan peralatan kosmetik.

Belakangan uang tersebut dibebankan sebagai utang.

Setelah 2 bulan bekerja, UNA sempat mengutarakan ingin berhenti bekerja sebagai terapis, namun UNA selalu ditahan oleh agen penyalurnya dengan alasan dia masih berutang.

UNA disebut baru bisa membayar Rp 1,5 juta dari total utang Rp 5 juta. Selain itu, dokumen akta kelahiran UNA juga ditahan sang agen.

“Padahal, saya sudah punya uang buat bayar sisa utang Rp 3,5 juta,” ucap UNA.

Saat diwawancarai Kompas, UNA tampak putus asa dan sering menangis.

“Aku sampai pernah juga minum obat tidur berharap besok enggak bangun lagi. Terus enggak usah kerja di tempat itu lagi,” kata UNA.

(Kompas.com: Dzaky Nurcahyo/ Harian Kompas: ILO/JOG/FRD/DIV)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul “Anak-Anak Perempuan Dijual dan Dilacurkan”.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/20/05555271/saat-anak-di-bawah-umur-jatuh-dalam-pusaran-prostitusi-mencoba-keluar

Terkini Lainnya

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke