Salin Artikel

Saat Pemulung, Pengemis, dan Eks Gelandangan “Naik Kelas” di Bekasi, Kini Tinggal di Rusun Rp 10.000

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pemulung, pengemis, hingga eks gelandangan di Bekasi kini bisa menikmati fasilitas rumah susun (rusun) yang lengkap dengan membayar sewa Rp 10.000 per bulan.

Fasilitas itu bernama Rusun Sentra Timur Terpadu Pangudi Luhur yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Kementerian Sosial.

Rusun dengan satu menara berlantai lima itu memiliki 93 unit tipe 24. Lima dari 93 unit itu diperuntukkan bagi difabel, dan 88 sisanya merupakan unit reguler.

Adapun kapasitas tampung rusun yang berlokasi di Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Tmur, Kota Bekasi, itu adalah 362 orang.

Asmani (40) adalah salah satu penghuni rusun yang diresmikan oleh pemerintah pada bulan Februari 2023 lalu.

Dengan antusias, Asmani menceritakan fasilitas apa saja yang ada di dalam unit rusun yang ia tempati bersama keluarga.

”Semua lengkap, dari meja makan, tempat tidur, kompor gas, sampai piring dan sendok juga ada. Saya dan suami ke sini hanya bawa pakaian saja,” kata ibu tiga anak itu, Jumat (24/3/2023).

Di unit bertipe 24 itu terdapat satu kamar tidur, satu ruang tamu, satu kamar mandi, dapur, dan balkon.

Asmani juga antusias menceritakan pengalamannya saat pertama kali mandi menggunakan shower di unit rumah susun itu.

”Cucu saya (juga) senang sekali mandi pakai shower. Kalau enggak diawasi, bisa berjam-jam di kamar mandi,” kata perempuan asal Karawang, Jawa Barat, itu.

Asmani bersama suami sudah memulung di wilayah Bekasi sejak 2020. Sebelumnya, mereka memulung di daerah Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Di sana, rumah petak yang mereka tempati kerap dilanda kebakaran. Perluasan penataan kota membuat tempat tinggal mereka tergusur.

Di Bekasi, mereka tinggal di lapak pengepul rongsokan di wilayah Duren Jaya, Bekasi Timur.

Wajah ceria juga menyelimuti Ozmah (50) yang baru dua minggu tinggal di lantai dua Rusun Sentra Timur Terpadu Pangudi Luhur.

Perempuan itu, Jumat sore, menggendong cucunya berkeliling di halaman depan rumah susun. Dia tersenyum menyaksikan tingkah anak-anak rusun bermain sepeda, bulu tangkis, dan berkejaran.

Tempat tinggal yang dia tempati saat ini kondisinya jauh berbeda dengan lapak yang dia huni sejak tiga tahun lalu di Duren Jaya.

Selama tinggal di Duren Jaya, Omzah dan anak-anaknya sering kebanjiran. Air yang menggenangi tempat tinggal mereka kerap naik hingga ketinggian lebih dari 1 meter.

”Kalau di sini, enak dah, nyaman. Airnya bersih, putih, ada meja makan, banyak dah, ha-ha-ha,” kata Ozmah, dilansir dari Kompas.id.

Menteri Sosial Tri Rismaharini sebelumnya mengatakan, rusun di Bekasi tersebut diperuntukan untuk pemulung dan pekerja informal yang tidak memiliki rumah.

Rusun itu didesain sederhana agar mampu menampung lebih banyak masyarakat yang memulung dan pekerja informal.

”Mereka yang pindah ke sini juga kami siapkan pekerjaannya. Jika mereka belum memiliki data kependudukan, kami bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mencatat kependudukannya. (Tujuannya) agar mereka bisa mengakses bantuan pemerintah,” kata Risma.

Warga yang tinggal di Rusun Sentra Timur Terpadu Pangudi Luhur itu dibatasi masa tinggalnya, yakni selama tiga tahun.

Jika dalam tiga tahun mereka mengalami peningkatan taraf hidup, maka mereka bisa mencari tempat tinggal lain.

Artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul “Rusun Rp 10.000 Hadirkan Ceria bagi Pemulung di Kota Bekasi”.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/27/04571241/saat-pemulung-pengemis-dan-eks-gelandangan-naik-kelas-di-bekasi-kini

Terkini Lainnya

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke